Sempet bertanya-tanya, gw sebagai penikmat musik, kenapa dengerinnya kok itu-itu aja ya. Untuk mempermudah bahasan di artikel ini saya kelompokkan era musik menjadi 2, yaitu era 90an-2000an awal dan Era internet. Udah tahun 2020, gw masih dengerin musik-musik era 90an-2000an awal. Dewa, Padi, Ari Lasso, Kerispatih, Samsons, Glenn Fredly dll masih menjadi list favorit gw di spotify, youtube dan media sosial lainnya.
Apa sih perbedaannya musik di kedua era tersebut? Gw coba-coba menganalisis singkat dan menyimpulkan bahwa memang ada perbedaan dari kedua era tersebut. Apa saja? Berikut ini hasil analisis saya :
1. BAND vs SOLO
90an - 2000an awal cenderung banyak musisi berformat band, 1 grup berisi vokalis, pemain alat musik drum, gitar, keyboard, bass dan sebagainya. Sementara era Internet cenderung banyak musisi solo.
List 90an - 2000an awal : Dewa, Fadly, Kahitna, Yovie and Nuno, Kerispatih, Samsons, Maliq d Essential etc
List Era Internet : Tulus, Raisa, Yura Yunita, Ardhito Pramono etc
Kenapa kira bisa seperti itu? Mungkin penyebabnya adalah :
- Pada Era Internet, pesatnya kemajuan teknologi informasi membuat musisi bisa membuat, mempublish dan mengkomersialisasikan karyanya sendiri
- Karena berubahnya landscape industri musik, yang dulu didominasi artis label, sementara sekarang banyak musisi dengan label sendiri (indie). Bahkan label-label mainstream macam Aquarius, Sony dll mulai tenggelam.
- Bagi-bagi fee nya susah mungkin kalau banyakan kayak band. haha
- Pemain musik jaman sekarang mungkin lebih suka bisa jadi additional player di beberapa band dibanding menjadi "karyawan" 1 band saja. Apa karena entreprenur musisi jaman sekarang lebih tinggi? entahlah
2. NUANSA MUSIK
Karena perbedaan di nomor 1, maka nuansa musik yang dihasilkan juga beda. Kalau era 90an-2000an awal banyak berformat band, maka nuansa musiknya "band" banget, yaitu musiknya dihasilkan oleh alat musik beneran. Suara gitar ya dari gitar, bass dari bass, keyboard dari keyboard dan drum dari drum. Kalau era internet cenderung didominasi oleh nuansa musik sintetis yang dihasilkan sequencer dari laptop atau peralatan DJ.
3.LIRIK
Lirik menjadi perbedaan yang cukup signifikan. Era 90an-2000an awal cenderung memiliki lirik yang "berat", putis, kuat, implisit sehingga untuk memahaminya kadang harus mendengarkan berulang kali, tapi setelah itu susah lupa. Kalau era internet cenderung memiliki lirik yang ringan, eksplisit dan minim puitisasi sehingga mudah untuk dipahami tetapi cenderung cepat untuk dilupakan.
4. GENRE
Variasi genre di era internet lebih beragam dibandingkan era 90an-2000an awal . Mungkin imbas dari meluasnya internet yang memberi musisi referensi musik yang tidak terbatas. Tidak hanya para musisi, pendengarnya pun juga menjadi beragam. Kalau jaman 90an-2000an awal, yang laku masih terbatas pop-rock, sekarang pop-jazz, R&B dll mulai banyak komunitas pendengarnya.
Kira-kira itu analisis-analisis-an saya. Memang tidak bisa digeneralisasikan. Tidak ada benar dan salah. Kalau soal seni kembali ke selera masing-masing. Gw sendiri lebih suka nuansa musik band dengan lirik yang kuat. Makanya mungkin masih dengerinnnya musik era 90an-2000an awal. Gw pernah baca sebuah artikel tentang penelitian perilaku mendengarkan musik yang kesimpulannya sama dengan yang gw alami. Seseorang cenderungnya dengerin apa yang dia suka, memorable dan memiliki kesan baik (kalau tidak salah) saat kecil hingga remaja. Setelah itu cenderung tidak mengeksplor musik lagi. Lupa artikelnya siapa yang nerbitin. Silahkan teman-teman cari
Komentar
Posting Komentar