Dari postingan-postingan sebelumnya pada edisi travel ke beberapa kota di Eropa tersebut, ada beberapa hal yang saya dapatkan dan patut kita cermati. Mudah-mudahan share pengalaman ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Tentunya bangsa eropa secara peradaban pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang jauh lebih maju daripada Indonesia. Mungkin sudah puluhan langkah lebih maju daripada Indonesia yang terlalu banyak kisruh politiknya. Meskipun maju dibidang tersebut, ada juga sisi negatif yang tidak patut kita contoh. Berikut ini merupakan hal-hal yang harus kita contoh dan tidak:
Yang Patut dicontoh:
- ETOS KERJA YANG TINGGI. dari cerita2 yang saya dengarkan dari pengalaman kakak saya dan teman saya, orang Eropa memiliki etos kerja yang cukup tinggi dan ambisius. Jika ada satu bidang yang mereka sukai, pasti akan dia dalami hingga mendetail, sangat ambisius. Mungkin bisa dilihat dari orang Jerman dengan industri otomotif nya yang menghasilkan berbagai inovasinya. Untuk hal terkecil pun mereka perhatikan dan mereka kembangkan terus menerus. Kasarnya, mungkin, kalo udah disuruh neliti Baut aja, dia teliti banget sampe menemukan jenis baut baru yang lebih bagus dst.
Makanya gak heran, dengan keterbatasan sumber daya alam, orang sana tetep bisa memimpin dalam dunia persilatan IPTEK.
Sayangnya rata-rata orang Indonesia bermasalah dengan hal ini. Sehingga kelebihan sumber daya alam, tidak dapat dimanfaatkan.
- RAKYAT SANGAT DILAYANI. saya mengambil contoh pada akses transportasi. Transportasi di Belanda khususnya. untuk naik kereta menuju suatu tempat, pengguna dilayani dengan sangat benar. Melihat jadwal, harga tiket dll bisa dilihat di situs internet pengelola kereta tersebut. Kereta datang dan perginya pun BENAR-BENAR ON-TIME sesuai yang ada dijadwal.
Kemudian untuk menggunakan kereta ke negara sekitar pun juga dipermudah, bisa langsung diakses di situs yang sama, padahal setelah masuk ke negara lain, pengelolanya sudah beda. hal-hal rumit benar-benar dipermudah!
Akses transportasi tersebut benar-benar dikelola dengan baik, sehingga rakyat merasa nyaman, aman dan mendapat kepastian. Dan jadinya, rakyat sana mayoritas menggunakan transportasi umum, sehingga kemacetan tidak terlalu banyak.
- PEDULI SESAMA. Ini yang cukup menarik dicermati. Dengan paradigma bahwa orang bule cenderung Individual, ternyata mereka cukup peduli terhadap sesama. Ini saya dapatkan dari cerita-cerita dan melihat langsung. Ketika kakak saya datang ke Belanda pertama kali, dan musim dingin segera tiba, kakak saya dan temen-temen sekosannya diberi Jaket winter oleh tetangga sebelah! Katanya, dia gak mau ngelihat kakak saya dan temen sekosannya kedinginan, karena winter, dingin banget. Dan menariknya dikasihcuma-cuma!
Kemudian kisah yang saya lihat sendiri adalah ketika naik bus menuju sebuah kota disana. Saat itu ada seorang penumpang yang sedang pincang, kelihatan sekali ia menahan sakit salah satu kakinya, yang sedang diperban. Dan ketika penumpang itu turun, orang tersebut, sejenak tidak bisa berjalan dan sepertinya bener-bener kesakitan. Yang menarik, busnya tidak langsung pergi setelah menurunkan penumpang tersebut. Sang supir melihat penumpang yang kesakita tersebut lewat kaca spionnya. Kemudian dia turun, dan menghampiri penumpang tersebut. Dia ngomong bahasa belanda, tapi yang saya duga sih ngomongnya "Sakit bgt ya?gimana, bisa jalan gak?". Akhirnya penumpang tersebut pun memaksa jalan dan mengucapkan terima kasih kepada sang supir.
Beda lagi cerita ketika di Praha, Chezh. Ketika itu, saya sekeluarga sedang jalan kaki, tiba hujan deras menimpa kami, dan seluruh tubuh kebasahan, dan angin ketika itu cukup dingin. Dan kami berteduh di kanopi sebuah gedung. Dan dibelakang kami ada seorang ibu-ibu. Mungkin karena kasihan melihat kami yang kedinginan, (dan mungkin kasihan melihat kami dari negara dunia ketiga), tiba-tiba ia merobek jas hujannya yang terbuat dari plastik menjadi dua dan memberikannya ke saya dan ibu saya tanpa pamrih. Sebuah pengalaman yang cukup menyentuh.
Ini yang kadang membuat kita malu, kenyataanya orang Indonesia yang dibilang ramah dan gotong royong, mungkin sedang berkurang kepedulian sesamanya.
Berikut ini yang jangan dicontoh dari orang bule:
- KELUARGA BUKAN PRIORITAS. dari cerita-cerita yang saya dengar tentang orang bule, karena mungkin terlalu rasional, memandang bahwa keluarga bukan prioritas. Contoh cerita yang saya dengar adalah bahwa orang bule lebih suka melihara Anjing daripada mengasuh anak! Mungkin karena mereka terlalu rasional dan mungkin apa apa mahal, mendingan mereka hidup sendiri daripada menikah. Sehingga ya mereka lebih suka melihara anjing. Walaupun tidak menikah, hasrat seksual mereka tetap dapat disalurkan, tetapi melalui Red Light District.
Seandainya ada yang menikah dan punya anak pun, anak sampai umur belasan tahun udah dilepas sendiri, dan bebas mo ngambil jalan hidup apa aja. Dan ketika anak udah gede dan mapan, umumnya mereka tidak mau merawat orang tua dan ditaruh di panti jompo.
ya begitulah, efisien sih. tapi ya, gak cocok lah, kalo ditiru orang Indonesia karena gak sesuai budaya ketimuran dan agama, khususnya Islam.
- CENDERUNG ATHEIS. Karena mereka mungkin rasional bgt, umumnya mereka cenderung tidak percaya dengan agama (Atheis). Contohnya di Belanda, konon katanya, hampir seluruh gereja di Belanda sepi, jarang didatangi. Karena tidak percaya tuhan, akibatnya adalah, motivasi mereka kerja dan mencari nafkah itu hanya untuk kesenangan dirinya. Makanya mereka mungkin menggunakan uangnya untuk mabuk-mabukan, seks bebas dll. Dan juga, menyebabkan poin sebelumnya. Dan akibatnya juga, kalo stress kadang langsung bunuh diri, ada juga yang gitu.
Tapi mungkin hal-hal tersebut gak bisa saya generalisasi semua orang bule kayak gitu. Pasti ada juga orang bule yang keluarga-oriented dan beragama. Dan juga saya tidak mengobservasi langsung dengan data yang valid.
Intinya adalah, ada hal-hal yang patut kita contoh dari negara-negara maju, tapi ada juga hal-hal yang jangan kita contoh, Karena meskipun negara maju, mereka juga gak sempurna. Kita ambil sisi positifnya aja
Semoga bisa jadi renungan kita semua, dan Indonesia bisa maju dengan belajar dari hal-hal positif yang dimiliki negara lain. SEMANGAT!
Tentunya bangsa eropa secara peradaban pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang jauh lebih maju daripada Indonesia. Mungkin sudah puluhan langkah lebih maju daripada Indonesia yang terlalu banyak kisruh politiknya. Meskipun maju dibidang tersebut, ada juga sisi negatif yang tidak patut kita contoh. Berikut ini merupakan hal-hal yang harus kita contoh dan tidak:
Yang Patut dicontoh:
- ETOS KERJA YANG TINGGI. dari cerita2 yang saya dengarkan dari pengalaman kakak saya dan teman saya, orang Eropa memiliki etos kerja yang cukup tinggi dan ambisius. Jika ada satu bidang yang mereka sukai, pasti akan dia dalami hingga mendetail, sangat ambisius. Mungkin bisa dilihat dari orang Jerman dengan industri otomotif nya yang menghasilkan berbagai inovasinya. Untuk hal terkecil pun mereka perhatikan dan mereka kembangkan terus menerus. Kasarnya, mungkin, kalo udah disuruh neliti Baut aja, dia teliti banget sampe menemukan jenis baut baru yang lebih bagus dst.
Makanya gak heran, dengan keterbatasan sumber daya alam, orang sana tetep bisa memimpin dalam dunia persilatan IPTEK.
Sayangnya rata-rata orang Indonesia bermasalah dengan hal ini. Sehingga kelebihan sumber daya alam, tidak dapat dimanfaatkan.
majunya industri otomotif merupakan hasil dari etos kerja yang baik orang Jerman |
- RAKYAT SANGAT DILAYANI. saya mengambil contoh pada akses transportasi. Transportasi di Belanda khususnya. untuk naik kereta menuju suatu tempat, pengguna dilayani dengan sangat benar. Melihat jadwal, harga tiket dll bisa dilihat di situs internet pengelola kereta tersebut. Kereta datang dan perginya pun BENAR-BENAR ON-TIME sesuai yang ada dijadwal.
Kemudian untuk menggunakan kereta ke negara sekitar pun juga dipermudah, bisa langsung diakses di situs yang sama, padahal setelah masuk ke negara lain, pengelolanya sudah beda. hal-hal rumit benar-benar dipermudah!
Akses transportasi tersebut benar-benar dikelola dengan baik, sehingga rakyat merasa nyaman, aman dan mendapat kepastian. Dan jadinya, rakyat sana mayoritas menggunakan transportasi umum, sehingga kemacetan tidak terlalu banyak.
Akses transportasi di eropa sangat dimudahkan |
- PEDULI SESAMA. Ini yang cukup menarik dicermati. Dengan paradigma bahwa orang bule cenderung Individual, ternyata mereka cukup peduli terhadap sesama. Ini saya dapatkan dari cerita-cerita dan melihat langsung. Ketika kakak saya datang ke Belanda pertama kali, dan musim dingin segera tiba, kakak saya dan temen-temen sekosannya diberi Jaket winter oleh tetangga sebelah! Katanya, dia gak mau ngelihat kakak saya dan temen sekosannya kedinginan, karena winter, dingin banget. Dan menariknya dikasihcuma-cuma!
Kemudian kisah yang saya lihat sendiri adalah ketika naik bus menuju sebuah kota disana. Saat itu ada seorang penumpang yang sedang pincang, kelihatan sekali ia menahan sakit salah satu kakinya, yang sedang diperban. Dan ketika penumpang itu turun, orang tersebut, sejenak tidak bisa berjalan dan sepertinya bener-bener kesakitan. Yang menarik, busnya tidak langsung pergi setelah menurunkan penumpang tersebut. Sang supir melihat penumpang yang kesakita tersebut lewat kaca spionnya. Kemudian dia turun, dan menghampiri penumpang tersebut. Dia ngomong bahasa belanda, tapi yang saya duga sih ngomongnya "Sakit bgt ya?gimana, bisa jalan gak?". Akhirnya penumpang tersebut pun memaksa jalan dan mengucapkan terima kasih kepada sang supir.
Beda lagi cerita ketika di Praha, Chezh. Ketika itu, saya sekeluarga sedang jalan kaki, tiba hujan deras menimpa kami, dan seluruh tubuh kebasahan, dan angin ketika itu cukup dingin. Dan kami berteduh di kanopi sebuah gedung. Dan dibelakang kami ada seorang ibu-ibu. Mungkin karena kasihan melihat kami yang kedinginan, (dan mungkin kasihan melihat kami dari negara dunia ketiga), tiba-tiba ia merobek jas hujannya yang terbuat dari plastik menjadi dua dan memberikannya ke saya dan ibu saya tanpa pamrih. Sebuah pengalaman yang cukup menyentuh.
Ini yang kadang membuat kita malu, kenyataanya orang Indonesia yang dibilang ramah dan gotong royong, mungkin sedang berkurang kepedulian sesamanya.
Berikut ini yang jangan dicontoh dari orang bule:
- KELUARGA BUKAN PRIORITAS. dari cerita-cerita yang saya dengar tentang orang bule, karena mungkin terlalu rasional, memandang bahwa keluarga bukan prioritas. Contoh cerita yang saya dengar adalah bahwa orang bule lebih suka melihara Anjing daripada mengasuh anak! Mungkin karena mereka terlalu rasional dan mungkin apa apa mahal, mendingan mereka hidup sendiri daripada menikah. Sehingga ya mereka lebih suka melihara anjing. Walaupun tidak menikah, hasrat seksual mereka tetap dapat disalurkan, tetapi melalui Red Light District.
Seandainya ada yang menikah dan punya anak pun, anak sampai umur belasan tahun udah dilepas sendiri, dan bebas mo ngambil jalan hidup apa aja. Dan ketika anak udah gede dan mapan, umumnya mereka tidak mau merawat orang tua dan ditaruh di panti jompo.
ya begitulah, efisien sih. tapi ya, gak cocok lah, kalo ditiru orang Indonesia karena gak sesuai budaya ketimuran dan agama, khususnya Islam.
- CENDERUNG ATHEIS. Karena mereka mungkin rasional bgt, umumnya mereka cenderung tidak percaya dengan agama (Atheis). Contohnya di Belanda, konon katanya, hampir seluruh gereja di Belanda sepi, jarang didatangi. Karena tidak percaya tuhan, akibatnya adalah, motivasi mereka kerja dan mencari nafkah itu hanya untuk kesenangan dirinya. Makanya mereka mungkin menggunakan uangnya untuk mabuk-mabukan, seks bebas dll. Dan juga, menyebabkan poin sebelumnya. Dan akibatnya juga, kalo stress kadang langsung bunuh diri, ada juga yang gitu.
Tapi mungkin hal-hal tersebut gak bisa saya generalisasi semua orang bule kayak gitu. Pasti ada juga orang bule yang keluarga-oriented dan beragama. Dan juga saya tidak mengobservasi langsung dengan data yang valid.
Intinya adalah, ada hal-hal yang patut kita contoh dari negara-negara maju, tapi ada juga hal-hal yang jangan kita contoh, Karena meskipun negara maju, mereka juga gak sempurna. Kita ambil sisi positifnya aja
Semoga bisa jadi renungan kita semua, dan Indonesia bisa maju dengan belajar dari hal-hal positif yang dimiliki negara lain. SEMANGAT!
Komentar
Posting Komentar