" Orang Indonesia mengajari agama nya hanya WHAT dan HOW nya. Tetapi tidak dengan WHY?" kata Seorang Ustadz yang mualaf.
Mungkin pernyataan diatas tidak hanya untuk urusan agama tapi hal2 lain juga seperti pelajaran sekolah dll.
Hal tersebut menyebabkan kita tidak tahu sebenarnya, apa sih gunanya mempelajari ini sehingga kita menjalani sesuatunya hanya karena "udah kayak gitu dari sananya", "semua orang melakukan itu" atau "udah turun temurun" tanpa adanya kesadaran pribadi.
Akibatnya adalah Fanatik.Fanatik dalam artian Percaya-percaya aja terhadap sesuatu tanpa dipelajari dan diklarifikasi.
Dan sayangnya tuduhan2 Fanatik ini hanya ditujukan untuk orang /ormas Islam saja. (mungkin memang ada yang seperti itu).Tapi menurut saya agak aneh kalo ditujukan untuk Islam saja
Orang yang berhaluan Liberal, Komunis, Nasionalis pun sebetulnya juga cenderung Fanatik.
Gak hanya ideologi, orang yang ansos pun cenderung fanatik juga dengan ke ansos an nya.
Orang yang Sentimen ama Rohis pun fanatik dengan kesentimennya (tanpa dipelajari dan diklarifikasi)
Fanatik seperti keadaan ketika kita tidak mau berpikir, belajar dan mengklarifikasi terhadap sesuatu.
Semoga saja kita termasuk orang-orang yang terus berfikir, dan belajar.
Mungkin pernyataan diatas tidak hanya untuk urusan agama tapi hal2 lain juga seperti pelajaran sekolah dll.
Hal tersebut menyebabkan kita tidak tahu sebenarnya, apa sih gunanya mempelajari ini sehingga kita menjalani sesuatunya hanya karena "udah kayak gitu dari sananya", "semua orang melakukan itu" atau "udah turun temurun" tanpa adanya kesadaran pribadi.
Akibatnya adalah Fanatik.Fanatik dalam artian Percaya-percaya aja terhadap sesuatu tanpa dipelajari dan diklarifikasi.
Dan sayangnya tuduhan2 Fanatik ini hanya ditujukan untuk orang /ormas Islam saja. (mungkin memang ada yang seperti itu).Tapi menurut saya agak aneh kalo ditujukan untuk Islam saja
Orang yang berhaluan Liberal, Komunis, Nasionalis pun sebetulnya juga cenderung Fanatik.
Gak hanya ideologi, orang yang ansos pun cenderung fanatik juga dengan ke ansos an nya.
Orang yang Sentimen ama Rohis pun fanatik dengan kesentimennya (tanpa dipelajari dan diklarifikasi)
Fanatik seperti keadaan ketika kita tidak mau berpikir, belajar dan mengklarifikasi terhadap sesuatu.
Apakah salah?
Apakah Benar?
APakah Betul seperti itu?
Apakah salah seperti itu?
Apakah Islam ini memang benar solusi umat?
Apakah benar Islam cenderung kekerasan?
Apakah benar Muslim tidak toleran?
Apakah Pluralisme ini cocok untuk Indonesia?
Apakah orang2 Liberal memang bener-bener toleran?
Apakah Eropa benar2 negara yang damai?
Apakah Indonesia Negara yang menyedihkan dan tidak ada harapan?
Semoga saja kita termasuk orang-orang yang terus berfikir, dan belajar.
Komentar
Posting Komentar