Suatu ketika saya merenung sejenak ketika ingin mengambil langkah utk masa depan.
- Sejak SMP saya sukanya cenderung SEGMENTED yaitu segala hal tentang militer.
- Ketika SMA saya masuk ke Eskul yang SEGMENTED (ketika itu peminatnya sedikit), yaitu eskul Pecinta Alam
- Kuliah pun, saya mengambil jurusan yang peminatnya cenderung sedikit alias SEGMENTED, yaitu Desain Produk Fakultas Seni RUpa dan Desain.
- Kemudian ketika kuliah saya menjadi ketua pada sebuah organisasi yang tidak banyak orang yang meminatinya. SEGMENTED
- Ketika tugas akhir pun saya memilih judul tugas akhir yang tidak banyak orang memilihnya alias SEGMENTED
- saya memilih jalan SEGMENTED yaitu tidak mau pacaran sampai belom siap nikah
karena itu sudah kenyang saya menghadapi pertanyaan2 dan pernyataan2 yang penuh rasa "keingintahuan" (*alias skeptis) seperti :
- Idih mau sih ngurusin gituan?
- Hobi kamu aneh ya.destruktif banget.
- ihh jurusan lo emang kerjanya apa? yang gambar2 doang ya?
- Kok mau sih jadi ketua organisasi itu, kamu fanatik agama ya?
- Ngapain sih ngambil tugas akhir susah2? emang jurusan kamu bisa ya?
- Kamu homo ya? atau gak laku?
Yap begitulah. Dan kini, sepertinya saya sudah memutuskan akan mengambil jalan hidup yang super SEGMENTED lagi:
langsung lah, pertanyaan2 "penuh keingintahuan" menyeruak :
- emang ada pasarnya ya?
- ngapain idealis banget sih?
- kamu usahanya destruktif banget sih
Okelah memang itu resiko yang harus dihadapai orang SEGMENTED dan tidak mainstream. Tapi itu yang mempertanyakan. Saya masih bersyukur masih banyak temen2, sodara2, dan keluarga2 yang mendukung dan mengerti mengapa saya melakukan itu. Terima kasih!
Mari kita mulai jalan hidup yang SEGMENTED ini!
- Sejak SMP saya sukanya cenderung SEGMENTED yaitu segala hal tentang militer.
- Ketika SMA saya masuk ke Eskul yang SEGMENTED (ketika itu peminatnya sedikit), yaitu eskul Pecinta Alam
- Kuliah pun, saya mengambil jurusan yang peminatnya cenderung sedikit alias SEGMENTED, yaitu Desain Produk Fakultas Seni RUpa dan Desain.
- Kemudian ketika kuliah saya menjadi ketua pada sebuah organisasi yang tidak banyak orang yang meminatinya. SEGMENTED
- Ketika tugas akhir pun saya memilih judul tugas akhir yang tidak banyak orang memilihnya alias SEGMENTED
- saya memilih jalan SEGMENTED yaitu tidak mau pacaran sampai belom siap nikah
karena itu sudah kenyang saya menghadapi pertanyaan2 dan pernyataan2 yang penuh rasa "keingintahuan" (*alias skeptis) seperti :
- Idih mau sih ngurusin gituan?
- Hobi kamu aneh ya.destruktif banget.
- ihh jurusan lo emang kerjanya apa? yang gambar2 doang ya?
- Kok mau sih jadi ketua organisasi itu, kamu fanatik agama ya?
- Ngapain sih ngambil tugas akhir susah2? emang jurusan kamu bisa ya?
- Kamu homo ya? atau gak laku?
Yap begitulah. Dan kini, sepertinya saya sudah memutuskan akan mengambil jalan hidup yang super SEGMENTED lagi:
Menjadi pengusaha yang membuat dan menjual produk bertema militer2an.
langsung lah, pertanyaan2 "penuh keingintahuan" menyeruak :
- emang ada pasarnya ya?
- ngapain idealis banget sih?
- kamu usahanya destruktif banget sih
Okelah memang itu resiko yang harus dihadapai orang SEGMENTED dan tidak mainstream. Tapi itu yang mempertanyakan. Saya masih bersyukur masih banyak temen2, sodara2, dan keluarga2 yang mendukung dan mengerti mengapa saya melakukan itu. Terima kasih!
Mari kita mulai jalan hidup yang SEGMENTED ini!
Komentar
Posting Komentar