Langsung ke konten utama

Kesuksesan dan Kapasitas Diri

Apa yang diberi Allah itu adalah sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas kita. 

Meski kadang dikala kita merenung khususnya dikala sedang merasa susah dan galau, kadang kita berpikir "ya Allah kenapa ya kita gak kayak si orang itu, kaya, ganteng, dll" atau " ya Allah kok saya gak kayak dia ya, punya jabatan tinggi" dsb. Jika kita melihat dari sisi "enak-enak" nya aja tentu akan berpikir demikian.

Supaya gak larut dalam kesusahan dan kegalauan, adakalanya perlu melihat "konsekuensi" dari yang didapat orang lain tersebut. Misalnya :

"Enak ya jadi Ariel, ganteng, lagu2nya didenger dimana2,terkenal..."
--- iye enak, tapi bertahun harus menghadapai kebosanan nyanyiin lagu yang sama dan kemana-mana disapa mulu kagak ada privasi

"Enak ya jadi Chairul Tanjung, jadi salah satu pengusaha terkaya di Indonesia..." 
--- Iye enak, tapi tiap hari mikirin bagaimana cara orang bisa makan, dan bagaimana supaya perusahaan gak tiba2 bangkrut.

"Enak ya jadi pegawai negeri, gaji, tunjangan dll udah pastiiii....."
--- Iya enak, tapi menghadapi jam kerja serta birokrasi yang rigid, tidak bisa berlaku spontan, karena harus mengikuti perundangan2 dll.

"Enak ya abis kuliah S1 langsung S2..."
--- Iye enak, tapi temen-temen anda disaat yang sama udah kerja di perusahaan multinasional dengan gaji gede, sementara anda masih belajar dan belum berpenghasilan layak.


Jika berpikir seperti itu, mungkin pertanyaan dibenak kita akan berubah. misalnya, 
- "kenapa ya gw gak sekaya dia?" menjadi "kalo gw jadi kaya, sanggup gak ya gw ngelola duit sebanyak itu?" 
- "kenapa gw gak seterkenal ariel ya?" menjadi "kalo gw seterkenal Ariel, sanggup gak ya gw menghadapi badai kebosanan dan minim privasi akibat dari keterkenalannya?"
- "kenapa gw gak dapat jadi PNS ya?" menjadi "Kalo gw jadi PNS dan mempunyai idealisme tertentu, bisa gak ya menghadapi dengan birokrasi dan aturan yang rigid tersebut?"



Jadi maksudnya sih, ada 2 pesan :
1. Cara kita bersyukur dapat mencoba dengan cara melihat "Konsekuensi" ketika menuju maupun setelah sukses, dari orang-orang yang kita anggap "sukses" supaya tau bahwa orang sukses gak seketika. Butuh waktu dan perjuangan!

2. Orang menerima kesuksesan itu perlu kapasitas juga lo. Makanya kita perlu mempersiapkan diri jika sewaktu2 kita menjadi sukses seperti yang diharapkan baik dari segi ilmu, fisik, agama dll. Kalau tidak mungkin pernah denger cerita seperti: 
- Band anu personilnya make narkoba karena stress menghadapi popularitasnya
- Pengusaha yang seketika sukses, jadi foya-foya, main cewek, dll sehingga usahanya jatoh lagi. 
- Tim bola anu juara liga di tahun tersebut, musim depannya langsung jadi papan tengah. 
- dsb


Demikian. 

(ditulis ketika sedang menghadapi kekalutan dalam menentukan presiden Indonesia haha)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperas...

Sifat-Sifat Nobita Yang Mungkin Ada di diri Kita dan Perlu Kita Hindari

Tentunya saya adalah pembaca dan penggemar komik Doraemon. Membaca komik mungkin buat sebagian orang adalah kegiatan yang sia-sia. Padahal kita dapat mengambil berbagai pelajaran di dalamnya. Terutama sifat manusia yang lemah. Mungkin kita pernah mengalami apa yang dirasakan karakter Nobita. Dan kadang kita menertawakan (dengan satir) perasaannya Nobita. Sifat-sifat karakter Nobita adalah kombinasi dari sifat-sifat yang perlu kita hindari, khususnya kita sebagai Muslim : )   Apa saja? mari kita bahas:  1. Pemalas dan Mental Instan Sifat malas akan selalu berorientasi kepada hasil, bukan proses. Nobita selalu "apa-apa Doraemon, apa-apa Doraemon" dan selalu mengharapkan hasil terbaik tetapi tanpa niat yang kuat,   berusaha semaksimal mungkin dan gak mau mikir. Ya susah atuh kayak gini mau sukses. (sambil jleb). Kerjaannya gini......... Ketika mencoba serius teralihkan untuk yang gak-gak Tapi harapan hasilnya pengen tinggi, jadinya...... Syarat...

Movie Review: ZIPANG (Anime Version)

cover manga Zipang Note: Spoiler alert Jarang-jarang saya membaca karya fiksi Jepang. Zipang menjadi satu dari sedikit fiksi jepang yang saya baca. Awalnya hanya iseng baca komiknya. Tetapi karena menarik saya melanjutkan beberapa jilid. Namun karena komik Zipang susah ditemui, hanya ditemui di rental komik yang sekarang susah curi-curi waktu kesana, maka saya coba beralih ke media lain. Ternyata Zipang ada animenya. Mulai lah saya mendownload 26 episode anime ‘Zipang”. Tapi memang sayangnya animenya tidak sepanjang versi komiknya. *semoga ada season 2 nya huhu.  Cerita... Sebetulnya, Zipang memiliki premis cerita yang cukup konyol yaitu “Sebuah kapal perang modern Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF/Japan Maritime Self Defense) entah gimana mengalami perjalanan waktu dan terjebak di Tahun 1941 ketika Perang Dunia 2 berkecamuk.  Premis ceritanya mirip film holywood lawas berjudul “Final Countdown”.  JDS Mirai (nama kapal perang Jepang modern tersebut) d...