Kali ini saya akan membahas tentang pesawat tempur favorit saya. Pesawat ini saya pertama kali lihat pada film "Behind Enemy Lines" dan kini saya telah memiliki model kitnya. Tentunya sudah pada tau ya, F-18 Super Hornet! Sejak menonton film tersebut, saya menjadi salah satu penggemar pesawat tempur tersebut. Tapi sebelumnya saya memang sudah cukup menyukai F-18 Hornet (pesawat yg menjadi basis pengembangannya) yang juga telah muncul pada berbagai film seperti "Independence Day", "Godzilla" dll. Namun, selain karena film-film tersebut, kisah kelahiran Super Hornet lah yang membuat saya makin menyukai pesawat ini.
Baiklah, mari kita bahas!
Kemunculan dan Kiprah F-18 Hornet
Sebelum membahas Superhornet, marilah kita membahas kemunculan F-18 Hornet itu sendiri. Bermula dari program tender Lightweight Experimental Fighter (Pesawat Tempur Ringan Eksperimental) pada tahun 1960an yang diadakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF), prototipe desain F-18 Hornet (ketika itu masih berkode YF-17) ditawarkan perusahaan Northrop dengan bersaing menghadapi YF-16 yang ditawarkan perusahaan General Dynamics. Namun, tender tersebut akhirnya dimenangi oleh YF-16 yang kemudian menjadi F-16, pesawat tempur terlaris sepanjang masa. Lalu bagaimana nasib YF-17? Kebetulan ketika itu, US Navy ( Angkatan Laut Amerika Serikat) membutuhkan pesawat tempur serang ringan baru untuk menggantikan A-4 Skyhawk, A-7 Corsair dll. Departemen Pertahanan AS pun menawarkan YF-17 untuk dievaluasi. Jadilah akhirnya US Navy memilih YF-17 untuk dikembangkan dengan melakukan berbagai modifikasi untuk sesuai dengan kebutuhan US Navy. Pesawat tersebut akhirnya terbang perdana pada tahun 1978 dan kemudian diproduksi oleh Northrop dengan bekerja sama dengan Mcdonnel Douglas. Sejak tahun 1984, secara bertahap, F-18 Hornet digunakan US Navy secara luas, khususnya di kapal-kapal induk. F-18 Hornet pun digunakan pada berbagai konflik di dunia, seperti Perang Teluk I dan II, Perang Afganistan dll. Pesawat tersebut pun juga diekspor ke beberapa negara lain seperti Malaysia, Australia, Swiss dan lain-lain.
Prototipe YF-17 |
F-18 Hornet saat lepas landas dari Kapal Induk |
Kebutuhan Pesawat Tempur Pengisi masa Transisi
Pada tahun 1990an, US Navy mulai merencanakan untuk menggantikan pesawat tempur legendarisnya, F-14 Tomcat, pesawat superiortas udara yang mulai menua. Namun, berakhirnya perang dingin membuat anggaran pertahanan AS dipotong, sehingga anggaran untuk riset pesawat baru terbatas. Kemudian, ketika itu pun Departemen Pertahanan juga memiliki program pesawat tempur gabungan yang kelak akan menghasilkan pesawat tempur yang lebih canggih dan sebagian menyebutnya sebagai pesawat tempur generasi ke 5 (kemampuan siluman, manuver yang lebih ekstrem, integrasi data,dll) yang akan menggantikan semua armada tempur US Navy yang saat itu termasuk kepada pesawat tempur generasi ke 4 (penggunaan Fly By Wire pertama kali secara luas, kemampuan dogfight, afterburner, avionik, dll *silakan cari sendiri definisinya). program ini menghasilkan F/A-35 Lightning II sebagai pemenang tender untuk dikembangkan. Namun pengembangan F/A-35 yang telah dimulai pada tahun 1990an membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan hingga saat ini, F/A-35 masih tahap pengembangan dan masih mengalami penundaan operasional akibat berbagai masalah. Karena kedua hal tersebut, yaitu anggaran yang terbatas dan pesawat US Navy yang semakin menua, maka dibutuhakan sebuah pesawat untuk mengisi kekosongan tersebut pada masa transisi antara pesawat generasi 4 (F-14, F-18 dan sebagainya) dengan pesawat generasi 5 (F-35). Maka dari itu, US Navy memilih mengembangkan pesawat dengan basis F-18 Hornet untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
F-35 Lightning II |
Pengembangan Superhornet
Pengembangan pesawat baru berbasis F-18 Hornet sebetulnya telah ditawarkan Mcdonnel Douglas pada tahun 1980an dengan nama "Hornet 2000". Namun hal tersebut baru terwujud pada tahun 1990an. Lalu apa yang baru dari F-18 Superhornet ini? Agar dapat menggantikan peran F-14 Tomcat sang pencegat jarak jauh, F-18 Hornet standar tidak dapat melakukan tugas tersebut karena didesain untuk jarak pendek. Karena itu, F-18 Superhornet didesain dengan memperbesar fuselage ( badan pesawat) sebesar 25% dari badan asli Hornet sehingga hal tersebut memperbesar tangki bahan bakar dan ruang avionik (perangkat elektronik pada pesawat khususnya radar) sehingga F-18 Superhornet dapat menjadi pesawat pencegat jarak jauh. Perbesaran badan pesawat tersebut juga meningkatkan kemampuan angkut persenjataan yang mendukung fungsi serang darat maupun perang elektronika untuk menggantikan pesawat A-6 dan variannya. Selain itu, penggantian material dan kulit serta berbagai redesain pada beberapa bagian pesawat menghasilkan kemampuan F-18 Superhornet "sedikit lebih siluman" dihadapan radar musuh serta meningkatkan kemampuan manuver. Dengan serangkaian perubahan tersebut, beberapa pengamat menyebut bahwa F-18 Superhornet dapat dikatakan pesawat Generasi 4,5 karena menggunakan desain pesawat pada Generasi 4 tetapi memiliki kecanggihan dan kemampuan mendekati pesawat generasi 5.
F-18 Hornet varian kursi tunggal |
Perbandingan Hornet dan Super Hornet |
Masa Tugas dan Masa Depan Superhornet
Tahun 1999 merupakan tahun pertama Superhornet memasuki masa dinas di berbagai kapal induk US Navy. Sejak tahun 2001 hingga saat ini pesawat tersebut telah berpredikat "Battle Proven" dengan terlibat pada berbagai konflik seperti Perang Afganistan, Perang Teluk II, hingga penyerangan terhadap basis Negara Islam Irak (ISIS) di timur tengah. Bagaimanakah masa depan pesawat ini? dengan melihat kerap diundurnya operasional F-35 maka peran F-18 Superhornet di US Navy nampaknya akan masih cukup lama. Karena itu, pesawat ini pun dikembangkan menjadi beberapa fungsi selain pertempuran udara dan darat, yaitu perang elektronika yang direalisasikan pada varian pesawat tersebut, yaitu "EA-18 Growler" untuk menggantikan pesawat EA-6 Prowler yang sudah menua. F-18 Super Hornet telah berhasil diekspor ke negara lain, yaitu Australia yang menjadi bukti bahwa pesawat ini masih memiliki "masa depan". Selain itu, Boeing yang kini memproduksi Superhornet pun telah mengeluarkan konsep "Advance Superhornet" yang dilengkapi dengan Tank bahan bakar tambahan di badan pesawat (conformal fuel tank) serta tabung pembawa senjata tertutup (enclose weapons pod) untuk menambah "kesilumanan" pesawat.
Advance Super Hornet |
Begitulah kira-kira kisah unik pengembangan F-18 Super Hornet. Berawal dari pesawat kalah tender, kemudian menjadi pesawat legendaris US Navy, alih-alih akan dipensiunkan malah dikembangkan kembali untuk mengisi masa transisi sebelum digantikan oleh pesawat supercanggih F-35. Kelahiran Super Hornet dihasilkan oleh pertimbangan ekonomis (efisiensi anggaran dan waktu pengembangan) dan strategis (mengisi gap transisi US Navy). Pesawat tempur generasi 4,5 pun disematkan karena memang menjadi perpaduan antara pesawat generasi 4 dan generasi 5.
Sumber:
- https://en.wikipedia.org/wiki/McDonnell_Douglas_F/A-18_Hornet
- https://en.wikipedia.org/wiki/Boeing_F/A-18E/F_Super_Hornet
- https://en.wikipedia.org/wiki/Lockheed_Martin_X-35
- Majalah Angkasa Edisi "Pesawat Tempur Masa Depan"
- Majalah Angkasa Edisi "Navy Combat Aircraft"
Foto:
dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar