Langsung ke konten utama

Olympus Has Fallen vs White House Down :Skenario menguasai White House dalam Film

Tahun 2013 ini ada sebuah fenomena menarik. Yaitu munculnya film bertema dan memiliki garis besar cerita yang sama dan dirilis dalam waktu bersamaan dan oleh Sineas kenamaan Holywood. Tidak lain tidak bukan film yang menceritakan skenario pendudukan White House, Gedung kepresidenan Amerika Serikat, yaitu Olympus Has Fallen (besutan Antoine Fuqua) dan White House Down (Roland Emmerich). Entah kebetulan atau bukan, atau curi-curian skenario, kedua film tersebut sangat banyak komponen cerita yang sama, kalau tidak mau dibilang mirip.

Sutradara Olympus Has Fallen, Antoine Fuqua sudah dikenal oleh film-filmnya yang umumnya bertema aksi, antara lain, Training Day, Shooter, Tears of The Sun. Sementara itu, Roland Emmerich lebih dikenal sebagai sutradara film aksi-fiksi ilmiah seperti Independence Day, Godzilla, The Day After Tomorrow, 2012 dll. 

Mari kita bahas satu persatu komponen-komponen dari kedua film tersebut. 

1. MUSUH
OHF : Kedua Negara Korea merasa kesal dengan kehadiran Amerika Serikat diwilayahnya, sehingga menyebabkan perpecahan antara keduanya. Sehingga membuat orang-orang yang menginginkan Korea bersatu (baik dari Korea Selatan, maupun Utara) untuk melaksanakan aksi "strategis" menduduki White House agar Amerika Serikat bisa segera hengkang dari bumi Korea. 

WHD : WHD mungkin mencari jalan aman dengan memasang musuh dari kalangan Amerika Serikat sendiri. Grand strateginya adalah mengkudeta presiden yang menjabat karena memutuskan untuk menarik pasukan AS dari Timur Tengah. Hal tersebut membuat gerah para politisi yang didukung Industri Pertahanan dalam negeri. Selain itu juga ditambah "barisan sakit hati" presiden terpilih, baik dari kalangan Pasukan Khusus, hingga Paspampresnya sendiri.   

note : Kedua hal tersebut, mungkin saja terjadi. Untuk kasus OHF, mengingat contoh Jerman Timur dan Jerman Barat yang dapat bersatu dan menjadi kekuatan ekonomi dunia. Bisa saja, dikemudian hari, Korea bersatu dan menjadi kekuatan baru dunia dan lepas dari ketergantungan Amerika. kasus WHD, bisa mengambil contoh, kasus pembunuhan JFK, yang konon katanya salah satu biangnya adalah, jenderal yang dekat dengan industri pertahanan, yang gerah ketika JFK memutuskan untuk menarik prajuritnya dari Vietnam. 

2. JAGOAN 
OHF : jagoannya diperankan Gerald Butller yang memerankan tokoh Secret Service (paspampresnya Amerika) yang dipindahtugaskan menjadi bagian Administrasi setelah insiden meninggalnya Ibu Negara. Dengan pengalamannya sebagai Secret Service, ia membasmi musuh satu persastu dan menyelamatkan presiden
WHD : Channing Tatum memerankan tokoh utama yang tidak "sekeren" jagoan OHF. Ia hanya lulusan SMA yang menjadi tentara di Afganistan. kemudian setelah mundur ia menjadi pengawal pribadi seorang Politikus. Ia hanya mengandalkan insting pengalaman tempurnya di Afganistan. Selebihnya, ke hokian, dan pertolongan dari Tour Guide White House dan Presiden itu sendiri. 

3. GAYA PENCERITAAN
OHF: Serius,kelam dan Sadis, karena dimulai dari sekuen kematian ibu presiden. Aksinya banyak memperlihatkan kesadisan secara eksplisit, seperti menembak dikepala, darah muncrat, dll. 

WHD : Jenaka. WHD menceritakan dengan gaya komikal, jenaka dan banyak lelucon-lelucon, baik dari perkataan tokoh, maupun latar belakang si tokoh itu sendiri. 

4. SKENARIO PENGUASAAN WH
OHF: diawali dengan penyusupan pesawat yang didandani mirip C-130 milik USAF, dan kemudian melaksankan serangan udara dari pesawat tersebut yang dimodifikasi seperti AC-130 Spectre. Satu persatu pos pos keamanan dilumpuhkan, dilanjutkan dengan bom, dan infiltrasi dari mobil sampah yang membawa Teroris Korea. Selain itu, ada juga yang nyamar jadi diplomat Korea yang telah masuk sebelumnya, dan menguasai dari dalam. Mereka bertujuan untuk membunuh presiden dan mengambil kode peluncur Nuklir.

WHD : Bom di dalam gedung menjadi awal dari sequen penguasaan WH. Teroris yang sudah masuk dengan menyamar menjadi Cleaning Service langsung melumpuhkan satu persatu pihak keamanan WH. Serangan tersebut dikordinasi oleh seorang pengkhianat Secret Service. Tujuannya adalah dapat mendapatkan kode peluncur nuklir dari presiden dan membunuhnya. 

Selebihnya, kurang lebih hampir sama. Seperti adegan penyerangan Pasukan Khusus melalui helikopter yang gagal, Negosiasi antara teroris dan pemerintah, Kucing-kucingan antara teroris dan jagoan dan tentunya kehancuran-kehancuran pada bagian-bagian gedung White House. Tetapi tentunya masing-masing film memiliki keunikan tersendiri. Tidak rugi kalau nonton dua-duanya. 

Film mana yang anda lebih sukai?










Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperas...

Sifat-Sifat Nobita Yang Mungkin Ada di diri Kita dan Perlu Kita Hindari

Tentunya saya adalah pembaca dan penggemar komik Doraemon. Membaca komik mungkin buat sebagian orang adalah kegiatan yang sia-sia. Padahal kita dapat mengambil berbagai pelajaran di dalamnya. Terutama sifat manusia yang lemah. Mungkin kita pernah mengalami apa yang dirasakan karakter Nobita. Dan kadang kita menertawakan (dengan satir) perasaannya Nobita. Sifat-sifat karakter Nobita adalah kombinasi dari sifat-sifat yang perlu kita hindari, khususnya kita sebagai Muslim : )   Apa saja? mari kita bahas:  1. Pemalas dan Mental Instan Sifat malas akan selalu berorientasi kepada hasil, bukan proses. Nobita selalu "apa-apa Doraemon, apa-apa Doraemon" dan selalu mengharapkan hasil terbaik tetapi tanpa niat yang kuat,   berusaha semaksimal mungkin dan gak mau mikir. Ya susah atuh kayak gini mau sukses. (sambil jleb). Kerjaannya gini......... Ketika mencoba serius teralihkan untuk yang gak-gak Tapi harapan hasilnya pengen tinggi, jadinya...... Syarat...

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Ba...