Suatu ketika di medan pertempuran, sekelompok Serdadu membuat pos pertahanan untuk menahan laju musuh. Seorang prajurit, sebut saja X dan Y sedang berbincang.
X : Y, beberapa hari yang lalu saya dengerin curhat yang tragis dari seorang letnan di Camp Merah.
Y : Oh ya?? bagaimana ceritanya??
X : Letnan tersebut bercerita, katanya dia sedang masa depresi banget. Dia baru saja menerima kabar buruk dari kampung halamannya. Ada sepucuk surat yang membuat dia sangat shock. Istrinya menceraikan dia secara sepihak.
Y : Waduh, kasihan sekali letnan tersebut, sudah berperang digaris depan, di garis belakang pun, ada "perang" juga. Trus ?
X : Dia merasa hatinya "tertancap pisau" yang sangat menyakitkan.
Y : Ow, sedih sekali. Dan kini keadaannya gimana??
X : Dia sudah meninggal
Y : Oh ya?? Wah sampai segitunya ya gara2 patah hati.
X : Oh bukan, setelah dia cerita itu, ada musuh nyelinap dan menusuk si Letnan dibagian hatinya hingga tewas.... malang sekali
X : Y, beberapa hari yang lalu saya dengerin curhat yang tragis dari seorang letnan di Camp Merah.
Y : Oh ya?? bagaimana ceritanya??
X : Letnan tersebut bercerita, katanya dia sedang masa depresi banget. Dia baru saja menerima kabar buruk dari kampung halamannya. Ada sepucuk surat yang membuat dia sangat shock. Istrinya menceraikan dia secara sepihak.
Y : Waduh, kasihan sekali letnan tersebut, sudah berperang digaris depan, di garis belakang pun, ada "perang" juga. Trus ?
X : Dia merasa hatinya "tertancap pisau" yang sangat menyakitkan.
Y : Ow, sedih sekali. Dan kini keadaannya gimana??
X : Dia sudah meninggal
Y : Oh ya?? Wah sampai segitunya ya gara2 patah hati.
X : Oh bukan, setelah dia cerita itu, ada musuh nyelinap dan menusuk si Letnan dibagian hatinya hingga tewas.... malang sekali
Komentar
Posting Komentar