Langsung ke konten utama

Kekuatan tanda Kutip pada tulisan dan percakapan

Tanda kutip (") dalam dunia literatur memiliki banyak kegunaan. 
1.Bisa untuk penulisan suatu teori. ( dia menjalankan teori yang, disebut nayak orang "teori kekekalan energi", 
2. penulisan kalimat langsung ( Irwan berkata, "oi yang baca blog ini! iya kamu! dasar alay!")

Singkatnya, tanda kutip, memilik banyak fungsi.

Tapi entah kenapa, tanda kutip memiliki kekuatan lebih. Fungsi-fungsinya antara lain :
- Mengarahkan pembicaraan tanpa menyebut subjek yang dimaksud Bisa pada tulisan, 
- Menyindir
- Membuat orang untuk berpikir mencari pesan implisit

bisa pada percakapan, yaitu dengan mengangkat kedua tangan dan menaikkan telunjuk dan jari tengah, ke atas bawah. Berikut ini contoh penggunaan tanda kutip :

1. Kemaren saya ke suatu rumah, serem banget gitu deh rasanya. Penjaga rumah itu sih bilang katanya ada "Sesuatu". 

2. Pembicaraan dengan seorang teman 
   NR : Aduh pengen pulang nih. tapi males jg. mo kemana, tapi males jg.
   Saya : kok, gitu sih, udah gak ada tempat untuk "berpulang" ya??

3. Pembicaraan dengan seorang teman yang baru punya pacar
     Saya : Cie cie!!!
     HN   : Makanya, be, "cari"...

4. Huahaha, gambarnya "masterpiece" sekali.

5. Seorang  berkata : Mau "bermain" dulu ah
    Biasanya kalimat ini menimbulkan konflik jika dikatakan di tempat yang salah seperti Hotel, lokasi tawuran dll.

6. Ketika lagi ospek 
     Peserta 1 : Oy, nanti sore kita kumpul dulu ya, senior mo dateng.
     Peserta 2 : ok, tapi saya mo "pulang" dulu.
     Tentunya kalo yang ini tanda kutipnya tidak dilakukan, karena akan ketauan maksud sebenarnya 
     "Pulang" : Pulang, tidur, dan tidak ke kampus lagi

Intinya, anda bisa membuat orang mengerti tanpa harus diucapkan kata yang dimaksud



Komentar

  1. Tebe, smart as always.
    nice and entertaining.
    keep writing! :)

    BalasHapus
  2. HNnya eksplisit sekali.ga pake kutip ya hahaha

    BalasHapus
  3. baru sadar! ada NR ternyata!

    BalasHapus
  4. yg ini agak lumayan Be, bisa "dinikmati" bacaannya.
    haha itu HN, langsung tahu siapa.. haha

    BalasHapus
  5. @ tunjung : haha gw tau meski lo mengucapkan dengan berat hati atas kengacoan gw,thanks ya haha

    @Adi, Iman, Nico : haha, mencoba untuk membiaskan identitas, tetapi malah jadi rahasia umum .haha

    @Sistha : sial haha

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperas...

Sifat-Sifat Nobita Yang Mungkin Ada di diri Kita dan Perlu Kita Hindari

Tentunya saya adalah pembaca dan penggemar komik Doraemon. Membaca komik mungkin buat sebagian orang adalah kegiatan yang sia-sia. Padahal kita dapat mengambil berbagai pelajaran di dalamnya. Terutama sifat manusia yang lemah. Mungkin kita pernah mengalami apa yang dirasakan karakter Nobita. Dan kadang kita menertawakan (dengan satir) perasaannya Nobita. Sifat-sifat karakter Nobita adalah kombinasi dari sifat-sifat yang perlu kita hindari, khususnya kita sebagai Muslim : )   Apa saja? mari kita bahas:  1. Pemalas dan Mental Instan Sifat malas akan selalu berorientasi kepada hasil, bukan proses. Nobita selalu "apa-apa Doraemon, apa-apa Doraemon" dan selalu mengharapkan hasil terbaik tetapi tanpa niat yang kuat,   berusaha semaksimal mungkin dan gak mau mikir. Ya susah atuh kayak gini mau sukses. (sambil jleb). Kerjaannya gini......... Ketika mencoba serius teralihkan untuk yang gak-gak Tapi harapan hasilnya pengen tinggi, jadinya...... Syarat...

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Ba...