Langsung ke konten utama

Pengabdian Masyarakat ala Mahasiswa Desain Produk ITB


Pada tanggal 4-7 maret 2011, sekelompok mahasiswa desain produk dibawah INDDES (Industrial Design Student Society) yang berjumlah sekitar 25 orang mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan di Desa Cigumentong, Gunung Masigit Kareumbi, Garut, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan Desa.In. Sebelumnya telah dilakukan berbagai kegiatan antara lain pembekalan materi tentang bambu oleh dosen Program Studi Desain Produk, Bapak Drs. M. Ihsan (22 Februari 2011), Survey dan Observasi Desa Cigumentong (26 maret 2011), serta Workshop Desain (28 Februari 2011- 2 Maret 2011).
                Acara yang telah digagas sejak tahun 2010 ini bertujuan untuk menanamkan pola pikir kreatif ke masyarakat, khususnya Desa Cigumentong. “Desa ini sebetulnya mempunyai potensi alam yang bagus, dapat dilihat dari melimpahnya pohon bambu di sekitar desa ini, tetapi mereka belum memanfaatkannya, hal ini karena kurangnya kesadaran tentang kreativitas .Karena itu kami ingin menananmkan pola pikir kreatif agar dapat diterapkan tidak hanya untuk kerajinan, tetapi untuk bidang lain seperti pertanian sehingga mereka bisa meningkatkan kualitas hidup”, begitulah pendapat Ketua Desa.In, Aditya Adimanyu. Pada awalnya konsep acara ini adalah membuat Workshop untuk warga Desa Cigumentong. Namun, dengan berbagai pertimbangan, konsep acara ini diubah menjadi workshop yang dilakukan mahasiswa desain produk bersama warga desa tersebut.” Dengan konsep seperti ini diharapkan antara warga dan mahasiswa bisa saling membagi ilmu”, ketua Desa.In menambahkan. Selain itu, acara ini bertujuan sebagai sarana belajar anggota INDDES dan mendukung program Community Development yang dikelola Organisasi Pecinta Alam, Wanadri sebagai pengelola kawasan tersebut.

Briefing peserta Desa.In di balai desa

                 Sebelum acara puncak di Desa Cigumentong, peserta Desa.In menyiapkan desain-desain berdasarkan kebutuhan masyarakat Cigumentong. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok, dan membuat desain barang yang berbeda-beda, sesuai kebutuhan warga Desa Cigumentong berdasarkan hasil survei seminggu sebelumnya. Antara lain, Nampan beserta gelas-gelasnya, Lighting, Souvenir mainan, dan Packaging gula 
aren yang semua bermaterial bambu, karena bambu merupakan material yang banyak tersedia disana dan ramah lingkunan. Pada acara puncak Desa.In, selama 3 hari peserta melakukan proses Prototyping bersama warga. Ada beberapa kelompok belajar anyaman dari salah satu penduduk desa, pengolahan kulit bambu dan kelompok lainnya melibatkan anak-anak sekitar untuk membantu dalam proses salah satu kelompok. 
Pembukaan acara oleh Bapak Jai

                Dengan berbagai kendala,  kelompok tersebut dapat menyelesaikan semua prototipe pada hari ke 3. Setelah itu, Prototipe yang telah dibuat dipresentasikan ke warga Desa Cigumentong sambil makan malam bersama. Setiap kelompok menunjukkan proses desain dan inspirasi hingga teknik pengerjaan dari produk yang dibuat. Warga memperhatikan dengan cukup antusias dan beberapa warga bertanya tentang produk yang dipresentasikan.
                Setelah Presentasi, acara ditutup dengan penyerahan simbolik Prototipe ke Bapak Dadang selaku ketua RT Desa Cigumentong, dan sebaliknya, warga mengucapkan terima kasih dengan pemberian karinding oleh Kuncen Desa Cigumentong, Bapak Jai kepada Ketua Desa.In.” Warga sangat berterima kasih atas kepedulian adik-adik mahasiswa  Desain Produk ITB untuk membantu dan mengembangkan desa ini”, ucap Bapak Jai selaku perwakilan Desa Cigumentong. Setelah itu, warga dan peserta dihibur oleh pertunjukkan musik tradisional, Celempung Karinding oleh warga setempat. Warga dan peserta bergoyang bersama sebagai acara perpisahan

Belajar Nganyam bambu

Interaksi dengan warga
Interaksi dengan anak-anak setempat
Evaluasi kelompok tiap malam
Produk yang dihasilkan

Presentasi hasil kerja ke warga

warga memperhatikan presentasi



Makan-makan bersama
penutupan dengan penyerahan simbolik produk
Bergoyang bersama warga diiringi musik Celempung
Foto bersama warga sebelum pulang

Oleh Tubagus Ahmad
Foto : Diany dan Mifta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperas...

Sifat-Sifat Nobita Yang Mungkin Ada di diri Kita dan Perlu Kita Hindari

Tentunya saya adalah pembaca dan penggemar komik Doraemon. Membaca komik mungkin buat sebagian orang adalah kegiatan yang sia-sia. Padahal kita dapat mengambil berbagai pelajaran di dalamnya. Terutama sifat manusia yang lemah. Mungkin kita pernah mengalami apa yang dirasakan karakter Nobita. Dan kadang kita menertawakan (dengan satir) perasaannya Nobita. Sifat-sifat karakter Nobita adalah kombinasi dari sifat-sifat yang perlu kita hindari, khususnya kita sebagai Muslim : )   Apa saja? mari kita bahas:  1. Pemalas dan Mental Instan Sifat malas akan selalu berorientasi kepada hasil, bukan proses. Nobita selalu "apa-apa Doraemon, apa-apa Doraemon" dan selalu mengharapkan hasil terbaik tetapi tanpa niat yang kuat,   berusaha semaksimal mungkin dan gak mau mikir. Ya susah atuh kayak gini mau sukses. (sambil jleb). Kerjaannya gini......... Ketika mencoba serius teralihkan untuk yang gak-gak Tapi harapan hasilnya pengen tinggi, jadinya...... Syarat...

Movie Review: ZIPANG (Anime Version)

cover manga Zipang Note: Spoiler alert Jarang-jarang saya membaca karya fiksi Jepang. Zipang menjadi satu dari sedikit fiksi jepang yang saya baca. Awalnya hanya iseng baca komiknya. Tetapi karena menarik saya melanjutkan beberapa jilid. Namun karena komik Zipang susah ditemui, hanya ditemui di rental komik yang sekarang susah curi-curi waktu kesana, maka saya coba beralih ke media lain. Ternyata Zipang ada animenya. Mulai lah saya mendownload 26 episode anime ‘Zipang”. Tapi memang sayangnya animenya tidak sepanjang versi komiknya. *semoga ada season 2 nya huhu.  Cerita... Sebetulnya, Zipang memiliki premis cerita yang cukup konyol yaitu “Sebuah kapal perang modern Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF/Japan Maritime Self Defense) entah gimana mengalami perjalanan waktu dan terjebak di Tahun 1941 ketika Perang Dunia 2 berkecamuk.  Premis ceritanya mirip film holywood lawas berjudul “Final Countdown”.  JDS Mirai (nama kapal perang Jepang modern tersebut) d...