Langsung ke konten utama

Berpikir dan Fanatik

" Orang Indonesia mengajari agama nya hanya WHAT dan HOW nya. Tetapi tidak dengan WHY?" kata Seorang Ustadz yang mualaf.

Mungkin pernyataan diatas tidak hanya untuk urusan agama tapi hal2 lain juga seperti pelajaran sekolah dll.

Hal tersebut menyebabkan kita tidak tahu sebenarnya, apa sih gunanya mempelajari ini sehingga kita menjalani sesuatunya hanya karena "udah kayak gitu dari sananya", "semua orang melakukan itu" atau "udah turun temurun" tanpa adanya kesadaran pribadi.

Akibatnya adalah Fanatik.Fanatik dalam artian Percaya-percaya aja terhadap sesuatu tanpa dipelajari dan diklarifikasi.

Dan sayangnya tuduhan2 Fanatik ini hanya ditujukan untuk orang /ormas Islam saja. (mungkin memang ada yang seperti itu).Tapi menurut saya agak aneh kalo ditujukan untuk Islam saja

Orang yang berhaluan Liberal, Komunis, Nasionalis pun sebetulnya juga cenderung Fanatik.
Gak hanya ideologi, orang yang ansos pun cenderung fanatik juga dengan ke ansos an nya.
Orang yang Sentimen ama Rohis pun fanatik dengan kesentimennya (tanpa dipelajari dan diklarifikasi) 


Fanatik seperti keadaan ketika kita tidak mau berpikir, belajar dan mengklarifikasi terhadap sesuatu. 

Apakah salah?
Apakah Benar?

APakah Betul seperti itu?
Apakah salah seperti itu?

Apakah Islam ini memang benar solusi umat?
Apakah benar Islam cenderung kekerasan?

Apakah benar Muslim tidak toleran?

Apakah Pluralisme ini cocok untuk Indonesia?
 Apakah orang2 Liberal memang bener-bener toleran?

Apakah Eropa benar2 negara yang damai?
Apakah Indonesia Negara yang menyedihkan dan tidak ada harapan?



Semoga saja kita termasuk orang-orang yang terus berfikir, dan belajar.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperasi yang beranggotaka

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Bagi pecint

MEMPERTAJAM KONSEP DESAIN DENGAN DESIGN REQUIREMENT & CONSTRAINT (DRC)

Catatan: Bukan tulisan ilmiah. Jadi mungkin gak valid buat bahan referensi karya tulis ilmiah Masih perlu dilengkapi sumber referensi                                     Pengaplikasian teori pada tulisan ini sangat kondisional, tergantung jenis produk, kondisi perusahaan dan lain-lain. Mungkin dalam kondisi tertentu keseluruhannya bisa dilakukan, atau sebagian saja. Sebagai sebagai desainer (khususnya desainer produk) mungkin anda pernah mengalami situasi kebingungan ketika anda ditugaskan oleh atasan/klien anda untuk mengembangkan suatu produk tanpa arahan yang jelas, umumnya arahannya hanya "buatin dong konsep desain yang bagus yang keren", "buatin dong desain yang bisa laku dipasar"dan sebagainya. Akibatnya, desain yang diinginkan tidak memiliki arah yang cukup jelas sehingga desainer menjadi terlalu "liar" dalam membuat konsep dan mungkin terjebak dalam eksplorasi bentuk dan sketsa saja. Akibatnya, desain dari sejak konsep me