Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Beda Era Musik 90an-2000an awal dan Era Internet

Sempet bertanya-tanya, gw sebagai penikmat musik, kenapa dengerinnya kok itu-itu aja ya. Untuk mempermudah bahasan di artikel ini saya kelompokkan era musik menjadi 2, yaitu era 90an-2000an awal dan Era internet. Udah tahun 2020, gw masih dengerin musik-musik era 90an-2000an awal. Dewa, Padi, Ari Lasso, Kerispatih, Samsons, Glenn Fredly dll masih menjadi list favorit gw di spotify, youtube dan media sosial lainnya.   Apa sih perbedaannya musik di kedua era tersebut? Gw coba-coba menganalisis singkat dan menyimpulkan bahwa memang ada perbedaan dari kedua era tersebut. Apa saja? Berikut ini hasil analisis saya : 1. BAND vs SOLO 90an - 2000an awal cenderung banyak musisi berformat band, 1 grup berisi vokalis, pemain alat musik drum, gitar, keyboard, bass dan sebagainya.  Sementara era Internet cenderung banyak musisi solo.  List 90an - 2000an awal : Dewa, Fadly, Kahitna, Yovie and Nuno, Kerispatih, Samsons, Maliq d Essential etc List Era Internet : Tulus, Raisa, Yura Yunita, Ardhito Pramo

CERITA MENUJU ITB

Masih dalam rangka 100 tahun Institut Teknologi Bandung (ITB)  beberapa bulan yang lalu. Banyak teman-teman yang menuliskan pengalaman-pengalaman saat masuk kampus tersebut. Terinspirasi dari itu, gw pun juga ingin sedikit menuliskan cerita gw menuju kampus. Semoga belum basi. SMA Sebelum langsung cerita tentang saat pengumuman kelulusan, gw sedikit flashback ke kelas 1 SMA.  Ketika SMA, berkaca dari nilai-nilai akademis gw yang medioker dan cenderung papan bawah, khususnya di pelajaran IPA, gw sudah menginginkan suatu saat kuliah tidak lagi bertemu dengan Fisika, Kimia, Matematika dan Biologi. Waktu naik kelas 2 pun gw sudah di "vonis" masuk IPS karena nilai gw tidak cukup masuk IPA. Namun karena ada beberapa yang mengundurkan diri dari kelas IPA, maka gw ditawarkan lagi masuk IPA. Gw sebetulnya tidak mau, namun ayah gw meyakinkan untuk masuk IPA agar nanti saat pemilihan jurusan bisa fleksibel (jalur IPC, ilmu pengetahuan campuran). Jadilah gw masuk IPA.  Masa kelas 2

My Favorite Military vs Alien Film (updated 2021)

Kali ini gw mau bahas lagi  tentang film. Masih dalam suasana pandemi, semoga kita bisa melalui pandemi ini dengan sehat dan selamat. Barangkali butuh hiburan sembari stay at home, gw mau rekomendasi beberapa film. Buat gw, film bertema alien selalu menarik, walau gak semua gw suka. Lebih spesifik lagi, gw suka film-film alien yang banyak action dan perangnya, dibandingkan yang banyak adegan jijik dan sadis. M anusia yang diwakili pihak militer melawan invasi alien. Kita singkat aja Military vs Aliens. Ceritanya cukup jelas, bagaimana militer manusia harus bersiasat dan berjuang menghadapi serangan alien. Dan tokoh-tokoh dan aksi militer cukup mendominasi pada film.  Berikut ini beberapa film favorit saya di genre tersebut: 1. Starship Troopers (1997) Kisahnya di masa depan abad 23, manusia di bumi yang sudah bersatu dibawah United Citizen Federation harus berperang dengan alien dari planet lain karena bumi diserang oleh meteor yang dibelokkan oleh alien tersebut. UCF pun akhirnya me

10 Penghambat Menjadi Wirausahawan dan Lesson Learned

Menjadi entreprenur sempat menjadi cita-cita gw ketika kuliah. Ketika itu ada kuliah-kuliah bertema wirausaha sehingga gw pun termotivasi untuk bergelut di profesi tersebut. Gw pun lulus kuliah sempat mencoba membuat usaha sendiri di bidang Apparel bareng beberapa temen gw. Namun keberjalanannya tidak cukup baik dan akhirnya gw memutuskan untuk berhenti dan kini saya menjadi karyawan. Meski masih penasaran dan masih tertarik dengan isu-isu entreprenur, gw mencoba merefleksikan diri apa sih hambatan yang membuat gw seolah gak bisa “lepas” dan all out menjadi entreprenur.  10 PENGHAMBAT MENJADI WIRAUSAHAWAN  Ada sekian alasan. Sebut saja Excuse atau mental block. Gw gak tau orang lain ngadepin ini apa gak. Tapi ya nyatanya gw ngadepin ini:  1. Biar Keren Gw cukup banyak kenal wirausahawan. Bokap dan kakak gw, beberapa sodara dan temen gw pun   adalah wirausahawan. Gw jujur selalu kagum pada kekerenan Wirausahawan dari sisi Kemandirian, Kepemimpinan, pola pikir yang holi

Racauan Ramadhan 2020

Yap, ini pertama kalinya saya Idul Fitri tidak mudik (lebih tepatnya pulang kota) ke rumah orang tua dan mertua di Jakarta. Himbauan pemerintah untuk tidak mudik dan tetap dirumah dalam mencegah penyebaran Covid 19 ini saya dan keluarga coba ikuti. Entah sampai kapan pandemi akan berlalu, terlebih lagi ngelihat berita, sangat disayangkan banyak masyarakat mengabaikan himbauan tersebut sehingga pasar-pasar dan jalanan jadi sangat ramai.  Meski sedang menghadapi pandemi, ada beberapa yang saya suka dari Ramadhan tahun ini. Salah satunya adalah tidak adanya buka puasa bersama. Saya sejujurnya sih suka bersilaturahim ketemu temen-temen, ngobrol-ngobrol, tukar informasi dan sebagainya. Ketika ada kesempatan buka bersama biasanya hampir selalu ikut, khususnya teman-teman dekat. Tapi bersilaturahim saat buka puasa saya ngerasa dari dulu kurang nyaman. Ngerasa kayak bukan waktu yang pas aja sih. Disamping, di tempat-tempat tertentu susah cari Mushola, makanan nunggu lama (karena banyak ya

Jangan Segan Berdoa

Dalam kehidupan kita, baik dalam kehidupan pekerjaan, bisnis, keluarga, dll, ada jutaan variable yang menjadi penentu kelancaran urusan-urusan kita. Secara sederhana, Variabelnya adalah diri kita sendiri, orang lain, non manusia.   DIRI SENDIRI/ INDIVIDU, kelancaran urusan kita akan tergantung dari variabel diri sendiri seperti mood, kesehatan, lupa-ingat, emosi, tenang-panik dan hal lainnya yang dipengaruhi oleh sel, jaringan, organ dan keseluruhan yang ada di tubuh kita sendiri.   ORANG LAIN, Selain diri kita, tentu orang lain menjadi variabel berikutnya. Orang lain juga menjadi hal yang berpengaruh terhadap kelancaran urusan kita. Ada kalanya kita bertemu bertemu dengan orang-orang yang menjadi solusi dalam setiap permasalahan kita, atau bertemu dengan orang-orang yang malah menjadi penghambat dengan urusan kita. NON MANUSIA , variabel non manusia juga menjadi hal yang berpengaruh lainnya.  Cuaca, suhu, tumbuhan, binatang,  uang, SDA, dan lainnya juga menjadi hal-hal

Pengalaman Pribadi Dalam Menghafal Quran

Sekitar Ramadhan 2 tahun terakhir saya punya resolusi untuk memulai kembali menambah hapalan Quran. Awalnya sih, dimulai dengan motivasi sederhana, “Solat rasanya kok bacaannya Surat “Qul-Qul” melulu dan surat-surat pendek lainnya sehingga ketika solat sering kali cuman diucapin dimulut saja, tetapi kepala kemana-mana karena surat-surat pendek tersebut seolah sudah otomatis dapat dibaca tanpa mikir (dan kebanyakan belum paham artinya). Jadinya saya merasa kurangnya kekhusyuan dalam solat saya.  N amun dari hari ke hari membaca Quran beserta terjemahannya secara terus menerus, saya mulai merasakan bahwa membaca Quran sangat berpengaruh baik kepada kehidupan saya dan mulai mengetahui berbagai petunjuk-petunjuk di dalamnya. Karena itu saya mulai meniatkan untuk memulai kembali menghafal Quran. Mungkin terakhir kali saya intensif menghapal Quran adalah ketika SD (karena SD saya SD Islam). Niat saya tersebut makin bertambah besar setelah mendengar pesan seorang ustadz bahwa : 

Latihan Pengambilan Keputusan

Salah satu bagian dari kepimpimpinan (leadership) adalah pengambilan keputusan (Decision making). Pengambilan keputusan buat gw merupakan hal yang paling sulit dilakukan. Mungkin ada faktor gw waktu kecil terlalu manja dan mengandalkan orang lain untuk mengambil keputusan. Akibatnya pengambilan keputusan menjadi hal-hal yang sampai saat ini masih “dilatih” terus. Sebetulnya dari kecil gw udah dilatih soal pengambilan keputusan sama orang tua gw dengan berbagai cara. Tapi momen yang sampai sekarang gw inget soal latihan pengambilan keputusan di hidup sekolah adalah ketika masa SMA. Waktu SMA (Gw di SMA 28 Jakarta), sekitar tahun 2006-an kelas 2 gw mengikuti kegiatan unit kesenian yang berjudul “Kolaborasi Unit Kesenian SMA 28”, sebuah pertunjukkan teater yang digabungkan dengan kesenian lain seperti musik, band, vocal group. Pertunjukkan ini dipandu oleh pelatih kami yang bernama mas Herry W. Nugroho dan penata musik (kalau tidak salah) bernama mas Aryo. Saya ikut sebagai pemain Ke