Langsung ke konten utama

Postingan

The Best Fighter Pilot React Video to Top Gun: Maverick in Youtube

Bagi pecinta aviasi militer, rilisnya Top Gun: Maverick pada tahun 2022 menjadi topik yg tidak ada habisnya dibahas. Termasuk di dunia maya. Bagi teman-teman yg penasaran seberapa realistis film tersebut maka sangat menarik untuk menyaksikan video-video para pilot pesawat tempur beneran membahas film tersebut. Berikut ini beberapa rekomendasi video react atau breakdown dari pilot pesawat tempur beneran terhadap film ikonik yang dibintangi Tom Cruise ini 6-HASARD LEE Hasard Lee saat ini merupakan pilot aktif yang memiliki pengalaman sebagai instruktur F-16 di US Airforce dan memiloti pesawat generasi kelima F-35. Selain itu ia menjadi penulis buku dan content creator. Top Gun: Maverick pun juga menjadi salah satu yang ia bahas dalam satu kontennya bersama seorang rekan pilotnya.  5-JOCKO WILLINK Kali ini muncul dari channel Jock Willink, seorang mantan Navy Seal yang kini menjadi konsultan dan pembicara leadership. Ia mengundang Dave Berke, mantan pilot F-18 US Marine yang juga pernah m
Postingan terbaru

HUT ke 77 RI : MENAKLUKKAN DIRI SENDIRI

Pasti semuanya pengen Indonesia maju. Tapi ya gak usah jauh2, kita berusaha memperbaiki diri kita. Ya pragmatisnya, "Syukur2 bisa berkontribusi ke negara (lewat apapun). Tapi kalau belom bisa ya jangan jadi ngerepotin orang lain atau jadi sumber masalah". "Menaklukkan diri kita sendiri" Jadi kunci. karena setelah kt menaklukkan diri kita bs mengontrol diri kt sendiri, bukan karena dorongan dr orang lain. Menaklukkan diri ini saya nyederhanainnya adalah sbb: Mengenali diri sendiri jadi tahu apa apa karakte kt. kelebihan dan kekurangan Menentukan tujuan dan prioritas apa yg ingin dicapai dan bagaimana caranya sesuai karakter kt Berusaha secara konsisten dan gigih walau pedih Mengurangi atau meninggalkan apa yg melenakan kita untuk mencapai tujuan. Tawakkal soal hasil. Karena hasil kadang gk sesuai ekspektasi dan tanpa pengakuan. Open mind terhadap pola pikir, masukan, peluang2 baru, kolaborasi dll agar semakin berkembang Mudah2an dengan menaklukkan diri kita send

TOP GUN dan ZEITGEIST

Jarak yg cukup jauh dari film pertama dan sekuelnya, kita bisa lihat 2 situasi yg sudah jauh berbeda. 2 zeitgeist /semangat jaman yg berbeda. Pada "Top Gun" (1986), situasinya masih pada suasana Perang Dingin antara Barat vs Uni Sovyet, adu ideologi dan perebutan pengaruh antara demokrasi vs komunis. Perlombaan inovasi di bidang persenjataan membuat budget pertahanan masing2 negara, khususnya Amerika Serikat sangat gede dalam rangka utk membuat teknologi senjata yg bs ngimbangin Soviet. Kita bisa lihat dari beragamnya jenis pesawat yg ada di US Navy. Masing2 jenis operasi ada pesawatnya sendiri. F-14 "Tomcat" (Interceptor- Air Superiority/pencegat) , F-8 "Crusader" (fighter ringan), A-4 "Skyhawk" , A-6 "Intruders" dan A-7 "Corsair" (serang darat/pembom taktis). Dan yg terakhir F/A-18 "Hornet" versi awal (tempur multi peran). Perlunya pesawat Air Superiority juga dirancang utk menghadang munculnya pesawat-pesawat Ai

Hukum Rimba Dunia Internasional

Pernah denger dr sebuah podcast yg ketika itu membahas hubungan internasional.  Lupa persisnya gmn, yg saya ingat pembicara  ngomong gini  "Orang boleh ngomong dan berharap hubungan antar bangsa yg harmonis. Tp  hubungan internasional sejatinya anarkis, hukum rimba yg berlaku. Siapa yg kuat berkecenderungan utk mempengaruhi atau menekan yg lemah" . Karena itu tiap bangsa harus berusaha supaya tidak lemah agar tdk ditindas bangsa yg besar.  Karena itu elemen pertahanan selalu dibutuhkan di tiap negara sebagai jaminan jika terjadi hal2 yg tidak diinginkan. Tp memang membangun pertahanan nyatanya rumit. Banyak aspek yg diperhatikan.  Yg pertama adalah kemampuan Ekonomi. Bikin pertahanan kuat berarti harus menggelontorkan investasi besar untuk membangun perangkat kerasnya (Alat Utama Sistem Persenjataan/alutsista) seperti pesawat tempur, tank, drone dsb. Dengan ekonomi yg kuat negara tersebut bisa mengakuisisi teknologi-teknologi mutakhir utk pertahanannya. Lebih ideal lagi jika

Spiderman 2: Film Spiderman Paling Gw Suka

Spoiler Alert "Spiderman : No Way Home"  jadi film pertama yang gw dan Istri tonton pasca melahirkan anak pertama kami, dan menjadi penutup tahun 2021. Film ini sangat menghibur dengan unsur nostalgia yang lumayan kental, yaitu..... Tonton aja sendiri hehe.  Gw jadi mulai mengingat-ingat film-film Spiderman sebelumnya. Yang selalu jadi favorit gw adalah Spiderman 2 nya Tobey Macguire (2004). Dibanding Spidermannya  Andrew Garfield yang menurut gw terlalu drama, dan Tom Holland terlalu bocah dan techy , Spiderman 2 adalah film spiderman yang menurut gw paling balance antara Drama, Action, Special Effect. Ini beberapa hal yang menurut gw bikin Spiderman 2  1.Kesehatan Mental Dikisahkan Peter Parker lagi kesusahan mengatur kehidupannya sebagai Peter Parker dan Spiderman. Walau di elu-elu kan masyarakat karena bisa membasmi kejahatan, kehidupan sebagai Peter Parker jadi amburadul. Kuliah berantakan, kesusahan ekonomi akibat dipecat dari pekerjaan, hubungan pertemanan dengan Harry

Konsisten

Konsistensi menjadi syarat sukses dunia akhirat. Di beberapa ayat Quran. Orang2 yang mau beribadah dalam keadaan apapun menjadi ciri2 yg peluang sukses dunia akhiratnya tinggi. Salat menjadi sarana utk melatih konsistensi diri. Solat 5 waktu setiap hari apalagi kalau bukan utk melatih konsistensi. Ada kalanya kita semangat solat, kalau lagi senang saja, atau ketika lagi sedih dan ditimpa kesusahan saja. Ada kalanya juga baru mau solat kalau senggang saja, tapi ketika sibuk jadi tidak solat. Sedekah juga. Ada kalanya kita mau sedekah kalau lagi punya uang saja, tp ketika sedang kesulitan jadi berhenti sedekah. Atau ketika sedang senang kita sedekah, kalau sedih berhenti sedekah atau sebaliknya. Konsistensi selalu jadi ujian bagi umat manusia. Siapa yg lolos dia yg sukses. Berarti kebaikan sudah jadi kebiasaan. Latihan tersebut seharusnya terealisasi dalam kehidupan sehari2. Apakah kita berlaku baik dengan orang yang berbuat baik saja ke kita atau siapapun? Atau apakah kita hanya bekerja

Lingkungan Kondusif, Prestasi Melimpah

Beberapa waktu lalu saya mendengar video rekaman wawancara pesepakbola legendaris Inggris yang sedang berkunjung ke Jakarta, yaitu David Beckham yang diwawancarai oleh presenter kesohor tanah air, Najwa Shihab pada tahun 2018. Dalam wawancara tersebut, Beckham diminta memberikan opini tentang sepakbola Indonesia yang masih kesulitan berprestasi di kancah internasional. Yang menarik, ia menjawab yang kurang lebih  : “Dari pengalaman saya bertahun-tahun bermain sepakbola di dunia, saya adalah orang beruntung yang bertumbuh besar di dunia yang percaya akan sistem akademik yang memberikan kesempatan pemain muda untuk bisa jadi pemain profesional. Banyak negara dengan pemain dan tim di dunia yang tidak memiliki infrastruktur seperti itu dan disanalah akar masalahnya. Harus dimulai dari level akar rumput, dari dasar, membawa mereka dari sana, memberi kesempatan ke anak-anak. Saya menghabiskan waktu cukup lama di Indonesia dan menurut saya, orang-orang Indonesia berbakat. Seharusnya anak2 i