Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

(REVIEW) AVENGER : INFINITY WAR

Sebelum film ini ditayangkan, keantusiasan saya dibayangi oleh beberapa pertanyaan di benak saya: 1. Akankah film ini akan berkurang geregetnya seperti pada Avenger 2 :Age of Ultron? 2. Apa gk pusing ya tokoh sebanyak itu dimasukkin dalam satu film?  Dan setelah nonton, jawaban untuk keduanya adalah: GAK KOK, HASILNYA MALAH KEREN BANGET, JAUH LEBIH KEREN DARI SEBELUMNYA! Kenapa bisa komen seperti itu? Berikut ini sedikit review mengapa Avenger Infinity War sangat menarik : 1. Cerita Cerita film ini sebetulnya sederhana, yaitu berfokus pada usaha para anggota Avenger (ditambah Guardian of the Galaxy dan Sorcerer Supreme) dalam menangkal sang musuh utama, Thanos the Mad Titan (beserta pasukannya) yang bertekad untuk merebut  Infinity Stone untuk memusnahkan setengah mahluk di alam semesta. 6 Buah infinity stone yang digabung pada Infinity Gauntlet (sarung tangan) nya Thanos akan mampu membunuh setengah mahluk di alam semesta dengan satu jentikk

KERJA SAMA INDUSTRI FILM dan MILITER

Foto produksi dari film "Transformers : Revenge of The Fallen"  Tulisan ini berawal dari rasa penasaran saya,” kenapa ya film-film Hollywood (Amerika) bisa membuat film action/perang yang terasa “Real”. Salah satu elemen yang membuat film-film tersebut real adalah hadirnya dukungan personil dan alutsista (pesawat, helicopter dll) militer asli. Pertanyaan berikutnya adalah, “Kok militer AS bisa mau “muncul” cuman buat film doang?”. Berikut ini sedikit hasil “riset” saya.  Sinergi tersebut bisa terjadi karena adanya irisan kepentingan diantara kedua pihak tersebut. Seperti apa irisan kepentingannya?  PRODUSEN FILM Para produsen film tentunya ingin membuat film yang dapat menghibur dan laku oleh penonton. Realisme pada film menjadi salah satu daya Tarik dalam suatu film. Adegan aksi yang melibatkan militer pada sebuah film tentunya harus digambarkan “serius” agar membuat penonton hanyut dalam cerita. Misalnya ada aksi pertempuran militer AS dengan suatu mus

[Review} Captain America: Civil War

Mungkin saya menjadi orang yang gak bisa menyembunyikan perasaan excited saya ketika membahas film ini, walau pun sudah 2 tahun film ini dirilis. Film ini menurut saya menjadi salah satu film Marvel yang sangat "gila".  Synopsis Cerita dimulai dengan memperlihatkan suasana keruh masing2 karakter. Iron Man/ Tony Stark masih dihantui trauma kehilangan orang tuanya yg tidak diketahui penyebabnya saat masih remaja. Ia pun juga sedang bertengkar dengan Sang kekasih, Pepper. Selain itu ia pun juga masih trauma akibat kejadian2 sebelumnya, khususnya pada pertempuran di negara Sokovia (Avenger 2) dan orang tua dari seseorang yang tewas dinegara tersebut juga menyalahkan Tony membuat suasana hati dan pikiran Tony semakin runyam. Suatu ketika muncullah kebijakan dari PBB yg diwakili Jend. Ross utk membatasi kewenangan Avenger supaya dibawah dewan PBB agar aksi Avenger terkontrol dan tdk menimbulkan korban jiwa yg besar. Hal inilah yg menjadi pangkal konfl

HAL-HAL YANG MENJAUHKAN MUSLIM DARI ISLAM

Bahasan berikut ini saya ambil dari beberapa ceramahnya ustad Nouman Ali Khan. Mungkin yang belum tahu profil beliau bisa dibaca disini. https://nakindonesia.wordpress.com/2017/01/05/biografi-nouman-ali-khan/ https://nakindonesia.wordpress.com/2018/04/02/kisah-hijrah-ustadz-nouman-ali-khan/ Sudut pandang yang berbeda mungkin menjadi hal yang menarik untuk saya sehingga ceramah beliau sangat menarik untuk disimak. Dalam beberapa ceramah beliau, kadang beliau tidak selalu membahas soal fiqih, isi AL-Quran, tetapi juga soal “teknis-teknis” di lapangan dalam mengaplikasikan Islam. Ada topik yang sangat mengena untuk saya, untuk memudahkan saya beri judul seperti diatas. Alih-alih menghakimi masyarakat yang “jauh dari Islam”, Beliau malah justru memberikan introspeksi kepada umat Islam yang sebetulnya adalah masalah di internal muslim sendiri yang membuat sebagian muslim menjauh dari Islam. Memang contoh-contohnya kebanyakan di Amerika dan Pakistan, tetapi saya pikir masih r

SHAUM, PRIBADI BERTAQWA & PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA

Tadinya mau targetin menghasilkan beberapa tulisan. Ternyata bikin 1 saja sudah Alhamdulillah. Mudah2an tulisan ini cocok untuk mengakhiri Ramadhan tahun ini. Tentunya tulisan ini juga sebagai self reminder. Ramadhan 2018 ini saya memiliki target pribadi, yaitu mempelajari ciri-ciri orang ber-Taqwa. Sembari berjalannya Ramadhan, saya coba baca beberapa ayat di Quran, artikel dan mendengarkan ceramah-ceramah dari beberapa tokoh di Youtube. Entah bagamana pencarian saya berakhir dengan keyword yang saling berhubungan yaitu SHAUM, TAQWA dan PEMBANGUNAN KARAKTER.   Saya coba rangkum dalam tulisan ini. A. SHAUM MEMBENTUK PRIBADI BERTAQWA Berdasarkan QS 2 Al-Baqarah ayat 183, kita ketahui bahwa tujuan Shaum (Puasa) di Bulan Ramadhan adalah untuk membentuk pribadi yang bertaqwa. Mungkin pertanyaan berikutnya adalah, seperti apakah pribadi yang bertaqwa itu? Pada awalnya, saya berpikir ciri orang bertaqwa terlalu abstrak untuk saya pahami. Namun ternyata beberapa ayat yang menjel

NIAT BAIK BELUM TENTU OUTPUTNYA POSITIF

Setiap orang pasti memiliki niat dan tujuan yg baik. Sebagai contoh adalah seorang penceramah (khususnya penceramah jumat) saya yakin pasti memiliki niat baik untuk menyampaikan suatu ilmu kepada audiens agar audiens dapat paham dan dapat mengamalkannya. Namun dr penilaian saya ada beberapa jenis penceramah yaitu: Tipe A Penyampaian materi jelas,fokus, bahasanya efisien, dan efisien waktu, intonasi enak didengar. Meski cuman 15 menit tp materinya ngena bgt. Tipe B Materi yg disampaikan sangat padat, nyebutin sumbernya lebih banyak dibandingkan materinya, kesannya agak bertele2 dan tentunya waktu lebih panjang (bs sampai 30 menit lebih, sampai waktu istirahat karyawan abis). Materinya jadi gak terlalu ngena Tipe C. Materinya jelas,tetapi terlalu banyak menyudutkan pihak2 dan pribadi tertentu (bahkan eksplisit nyebut nama) dengan nada tinggi, waktu bs lebih dr 30 menit, biasanya saya jadi lupa materinya apa karena capek dengerinnya Tipe D. Jenis ini Som