Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Movie Review: 13 HOURS SECRET SOLDIER OF BENGHAZI

Poster 13 Hours dengan tokoh utama, Jack SIlva Meski saya adalah penggemar film2nya Michael Bay, kabar film ini akan segera dirilis bisa dibilang cukup telat. Saya baru tau film ini akan muncul dari perilisan trailer pertama. Setelah menonton trailer pertama tersebut saya langsung tertarik dan menunggu munculnya film tersebut.  Cerita:  13 Hours diambil dari buku yang berjudul sama yang berdasarkan kisah nyata dari para pelaku kejadiannya. Dikisahkan, pasca runtuhnya rezim Moammar Gaddafi, Libya menjadi negara yang keamanannya tidak stabil dan terancam perang saudara. Tanpa terkecuali kota Benghazi. Meski kondisi di kota itu pun tidak stabil, ternyata ada Pos Diplomatik Amerika Serikat (semacam kedutaan besar tapi temporer dan standar keamanannya lebih rendah dibandingkan kedutaan pada umumnya) dan juga markas rahasia CIA . Konon CIA tetap beroperasi dikota tersebut untuk mengawasi peredaran senjata yang dibobol dari gudang senjatanya rezim Gaddafi serta untuk melobi

UNTITLED

Catatan: - tidak ada jokes pada tulisan ini juga. Jadi jangan kecewa haha - penulis melalui tulisan ini tidak berniat untuk sok suci dan sok bener. Hanya ingin menyampaikan pikiran saya yg mudah2an bener - tulisan ini Gak bermaksud untuk menyudutkan pemeluk agama tertentu. Hanya menyoroti berbagai fenomena yg terjadi disekitar kita dan diantara kita sebagai masyarakat. Mungkin kalo ngeliat realita yg menyedihkan seperti melihat suatu sistem yg membuat mayoritas manusia didalamnya rusak, membuat super pesimis. Ditambah apalagi peran media yg bikin seolah "semuanya orang jahat" makin bikin kite makin down. Sampe lupa sebetulnya didalamnya sebetulnya masih ada orang2 baik yg tidak ingin terbawa arus buruk. Tentunya kita semua gak mau terbawa sampak akibat sistem yg buruk, karena itu salah satu caranya adalah bergaul atau menjalin silaturahim dengan orang2 baik tersebut. Diharapkan hal tersebut bisa semakin menguatkan prinsip kita untuk tetap tidak terbawa arus

Keindonesiaan dan Keumatmanusiaan

Catatan: tulisan saya ini mungkin tidak bisa dipukul rata untuk semua bidang, karena ada beberapa bidang yg saya rasa sudah kondusif di Indonesia. Dulu ketika saya masih dilanda Chauvinisme akut (cinta negara berlebihan) menganggap bahwa setiap warga Indonesia yg berkarir diluar negeri adalah kurang nasionalis. Tapi setelah melihat realita yang terjadi memang ada beberapa bidang yg menurut saya memang tidak kondusif di negeri kita tercinta ini. Temuan2, hasil karya dan lainnya yang bisa menjadi solusi2 untuk umat manusia diberbagai bidang malah kadang jadi tidak bisa "muncul" akibat macam2, premanisme dari grassroot sampe lembaga pemerintah tertinggi, kebijakan2 yg kadang rancu, dll. Hasilnya? Belom para insan menerapkan hasil temuan atau karyanya sudah dihadang macem2. Upeti, rumitnya birokrasi, dan paling jahat sampai pencurian karya dan diklaim sendiri. Akibatnya para insan tersebut mungkin lebih memilih keluar negeri dan berkarya disana dengan kesejahteraan dan ik

Movie Review: ZIPANG (Anime Version)

cover manga Zipang Note: Spoiler alert Jarang-jarang saya membaca karya fiksi Jepang. Zipang menjadi satu dari sedikit fiksi jepang yang saya baca. Awalnya hanya iseng baca komiknya. Tetapi karena menarik saya melanjutkan beberapa jilid. Namun karena komik Zipang susah ditemui, hanya ditemui di rental komik yang sekarang susah curi-curi waktu kesana, maka saya coba beralih ke media lain. Ternyata Zipang ada animenya. Mulai lah saya mendownload 26 episode anime ‘Zipang”. Tapi memang sayangnya animenya tidak sepanjang versi komiknya. *semoga ada season 2 nya huhu.  Cerita... Sebetulnya, Zipang memiliki premis cerita yang cukup konyol yaitu “Sebuah kapal perang modern Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF/Japan Maritime Self Defense) entah gimana mengalami perjalanan waktu dan terjebak di Tahun 1941 ketika Perang Dunia 2 berkecamuk.  Premis ceritanya mirip film holywood lawas berjudul “Final Countdown”.  JDS Mirai (nama kapal perang Jepang modern tersebut) dan para awakny

BANYUWANGI (3): Teluk Hijau, Taman Nasional Meru Betiri

Setelah Kawah Ijen (lihat BANYUWANGI (2): Kawah Ijen), keesokan harinya kami berwisata di Teluk Hijau. Teluk Hijau terletak di selatan Bayuwangi. Teluk Hijau terletak di Taman Nasional Betiri, salah satu daerah cagar alam lainnya yang berdekatan dengan Taman Nasional Baluran. Kami berangkat sekitar jam 08.00 dengan mobil. Perjalanan sekitar satu setengah jam ditempuh melewati jalan yang cukup rusak diantara kebun karet, perkebunan dan hutan hingga parkiran Taman Nasional Meru Betiri. Tiket masuknya pun cukup murah, yaitu Rp.2000 per orang dan mobil kalau tidak salah Rp. 7.500. Sesampai diparkiran, pengunjung dapat memilih apakah jalan kaki atau menggunakan perahu menuju Teluk Hijau.   Jalan cukup rusak menuju Taman Nasional Meru Betiri Kebun Buah Naga dan Sayuran Melewati hutan Karet Getah Karet yang sedang disadap Demi sekalian olahraga (kalau tidak mau dibilang ngirit : ) ) kami memutuskan untuk menempuh destinasi wisata alam tersebut dengan jalan k

BANYUWANGI (2): Kawah Ijen

Selepas berisitirahat sejenak di taman nasional Baluran (Lihat BANYUWANGI (1)), jam 22.00 kami melanjutkan perjalanan menggunakan mobil menuju obyek wisata lainnya, yaitu Kawah Ijen. Kami sengaja jalan lebih awal agar bisa sampai di pintu masuk Kawah Ijen tepat waktu, sehingga dapat melihat Api Biru di kawah tersebut. Sayangnya kami terjebak macet di perjalanan. Kemacetan terjadi dijalan menuju pelabuhan Ketapang. Mungkin yang mau liburan ke Bali. Setelah menghadapi jalan yang menanjak dan berliku, kami pun baru sampai pintu masuk jam 01.00, telat (idealnya sampai jam 12.00).  Disana pun kami menghadapi kendala lainnya. Menuju parkiran kami harus terjebak kemacetan, karena pengunjung yang membawa mobil sangat banyak dan mulai parkir di bahu jalan. Kami pun terpaksa parkir di bahu jalan. Kemudian beberapa dari kami yang kebelet pipis, terpaksa harus menunggu antrian panjang di toilet. Pembelian tiket pun juga kacau! Wisatawan yang membeludak “mengepung” loket tiket membuat petugas

Review buku : Keadilan Sosial Dalam Islam

Baru baca buku menarik yang ditulis oleh ulama besar Indonesia generasi awal kemerdekaan, yaitu Haji Abdul Karim Amrullah atau Buya Hamka. Buku ini memang pertama kali diterbitkan tahun 1966, tapi menurut saya masih relevan dengan isu2 saat ini. Buku ini membahas tentang konsep keadilan sosial berdasarkan ajaran Islam dan aspek apa saja yg perlu dipertimbangkan. Menurut penulis buku ini, Keadilan sosial pada suatu negara akan terjadi dengan dasar akhlak individu yang mulia d an bersihnya jiwa dari penyakit hati seperti munafik, sombong, rakus dll, yg sifat2 tersebut tentunya akan berpengaruh kepada berbagai bidang di negara, yaitu hukum, politik dan ekonomi. Di buku ini juga diperlihatkan tuntunan Islam apa saja yang yang dapat menuntun ketiga bidang tersebut untuk mencapai keadilan sosial seperti kewajiban zakat, musyawarah, perlakuan terhadap kaum minoritas. Pada bab terakhir juga dijelaskan contoh2 dengan melihat kejadian2 sejarah, baik sejarah peradaban Islam maupun perada

Petuah dari Buya Hamka (1)

Hamka, Prof.Dr., (2016 , terbit pertama 1941): Lembaga Budi. Republika: Indonesia

Berkaca Dari Perkembangan Kota-Kota Besar di Negara Maju

Mau sharing dikit, Menarik sekali, beberapa waktu yang lalu nonton sebuah dokumenter di BBC knowledge tentang perkembangan kota-kota besar di negara maju. Sebet ulnya pada awal perkembangan kota-kota tersebut, masalahnya tidak jauh beda dengan permasalahan di kota-kota di Indonesia sekarang. Namun apa yang membuat kota-kota besar di negara maju bisa menjadi kota-kota terbaik di dunia dalam hal sistem dan pelayanannya beberapa diantaranya adalah: - Kemauan untuk selalu memperbaiki dan mengatasi permasalahan yang ada di sekitarnya - menggunakan Ilmu pengetahuan dalam memperbaiki masalah Di dokumenter tersebut dibahas, ada seorang dokter di New York (tahun 1800an kalo gak salah) yang sedih melihat permasalahan penyakit-penyakit yang mewabah. Tergerak ingin mengubah keadaan, ia melakukan penelitian dan menganalisis penyebab-penyebabnya dengan keilmuan kedokterannya. Dari laporan dan rekomendasi yang dibuat dokter tersebut, maka dibuatlah berbagai sistem-sistem sanitasi yang hingga s

AIR DAN HUJAN

Pas liburan kemaren kebetulan nonton film dokumenter berjudul "Wild Weather: Water" yg dipresentasikan oleh salah satu presenter favorit saya, Richard Hammond dengan style khasnya yang jenaka dan dengan bahasa yg mudah dimengerti (yg dulu sering nonton Top gear pasti tahu). Film ini intinya ingin mengetahui tentang fenomena hujan. Berikut ini rangkumannya: - Sebuah percobaan dilakukan dengan menggunakan helikopter yg membawa semacam spons yg digantung untuk menyerap air di awan . Setelah dikalkulasi, dan melakukan prediksi, maka diawan tersebut kurang lebih ada sekian ton air. - percobaan berikutnya adalah, mencoba menumpahkan air sekian ton sekaligus dari ketinggian rendah, mungkin 4 m (pake semacam crane dan ember gede) ke sebuah sedan. Hasilnya sedan tersebut hancur, penyok dan kaca2nya pecah. Pertanyaannya kenapa hujan yg mengeluarkan air sekian ton kok gak ngancurin yg ada dibawahnya? - berikutnya, Hammond membuat dan mencoba menghancurkan "istana" pasir

Petuah dari Mohammad Natsir untuk para pendidik Islam

“Seorang pendidik Islam tidak usah memperdalam-dalam dan memperbesar-besarkan pertentangan antara barat dan Timur. Islam hanya mengenal antagonisme antara hak d an batil. Semua yang hak akan ia terima, biarpun datangnya dari “barat”, semua yang batil akan dia singkirkan, walaupun datangnya dari timur” – Mohammad Natsir, Juni 1934

Banyuwangi (1): Taman Nasional Baluran

Udah pengen banget ke Banyuwangi sejak tahun lalu, akhirnya baru kesampaian tahun ini bersama temen2 kantor saat long weekend pada awal Mei. Perjalanan ke Banyuwangi ditempuh melalui pesawat malam setelah pulang kantor menuju Surabaya selama 1,5 jam dan dilanjutkan dengan naik Travel menuju sebuah kecamatan (duh lupa namanya) di kabupaten Banyuwangi (rumah temen serombongan kami yg memang asli sana) selama 10 jam. Cukup jauh. Hari pertama di Banyuwangi dijadwalkan mengunjungi salah satu spot unik, yaitu Taman Nasional Baluran! Tempat ini merupakan daerah konservasi dan menjadi “Afrika”-nya jawa karena bentangan alamnya yang berupa savana/padang rumput luas dan menjadi hits setelah Raisa syuting salah satu videoclipnya ditempat tersebut. Namun karena sampai di rumah temen saya tersebut, diBanyuwangi (yang didaulat menjadi basecamp rombongan kami hehe) lumayan telat, dijadwalkan jam 8, tetapi baru sampai jam 10 pagi, membuat keberangkatan kami ke Taman Nasional Baluran (TNB) menjadi