Langsung ke konten utama

Yap, Ambil yang BAIK-BAIK nya saja....

GENERALISASI
1 perihal membentuk gagasan atau simpulan umum dr suatu kejadian, hal, dsb; 2perihal membuat suatu gagasan lebih sederhana dp yg sebenarnya (panjang lebar dsb); 3 perihal membentuk gagasan yg lebih kabur; 4 penyamarataan  (KBBI)


Yap, mungkin kata tersebut yang sering dilakukan oleh banyak orang. Termasuk saya sendiri. Mungkin bisa dilihat dari perkataan seperti ini :

- Ahh, ormas ini mah bego2 semua
- ah, Negara itu mah Rasialis
- Ah, Partai itu koruptor semua isinya dst
- Jangan Ikuti semua kelakuan bangsa Yahudi.

Memang karena iklim beberapa media cetak maupun digital yang memiliiki berbagai tendensi atau kepentingan, semakin sulit kita untuk tidak mengeneralisasi masalah. Tapi bukan berarti gak bisa.

Akibat dari menggeneralisasi adalah kita menjadi tidak adil dalam menanggapai masalah. Hal ini sudah diingatkan dalam ajaran Islam agar tetap berlaku adil terhadap orang/pihak yang kita benci/tidak sepaham. Mungkin kata lainnya adalah obyektif.

Kalau kita menggeneralisasi suatu orang atau kelompok, akibatnya bisa dilihat seperti gambar dibawah .



Ketika saya melihat Kelompok A, saya melihat didepannya (A,B,C) hal baik2 semua. Ketika saya menggeneralisasi, saya akan anggap semua yang dari kelompok A adalah baik semua. Saya akan telen mentah2. Padahal ternyata dibelakangnya ada juga hal yang tidak baiknya.

Sebaliknya, ketika melihat Kelompok B, saya akan melihat didepannya (A,B,C) hal negatif semua. Sehingga saya menolak semua yang dari kelompok B, padahal, dibelakangnya ada Hal-hal Positif.

Padahal kalo saya ngeliat hal2 yang bagus dari Kelompok A dan mengombinasikan dengan hal2 yang bagus dari Kelompok B, akan jadi pembelajaran yang baik, bukan?

(Ini bukan memperbandingkan Ajaran agama ya, ini urusan sosial dan karakter manusia yang tidak sempurna)

Lalu dasar.INDIKATOR menentukan keputusan mana yang Hal Positif dan Negatifnya apa?
1. Kalo saya karena Muslim tentunya saya akan melihat ajaran ISLAM di Alquran dan Sunnah (meskipun saya masih rookie bgt lah tentang Islam)
2.tentunya keILMUan yang berkaitan (Hukum, Ekonomi, Engineering, Desain dll).
(Saya gak memaksakan INDIKATOR nya sama ya. terutama mungkin yang beda agama)

Contoh :
- Saya gak suka dengan pemikirannya Ahmad Dhani. Tapi dari pengetahuan musik saya, saya mengakui bahwa ia adalah musisi jenius dan prestasinya sudah tidak perlu dibahas lg.
- dari ajaran Islam, orang yang tidak mengikuti ajaran Islam adalah Kafir. misalnya, Michael Bay adalah Kafir, ya bukan berarti saya gak boleh mengambil ilmu positif tentang perfilman dari dia seorang ahli perfilman kan?
- orang di negara Jepang mungkin mayoritas Atheis yang tidak perlu kita contoh. Tapi semangat dan Ethos kerjanya perlu dicontoh.
- Atau ketika saya melihat pernyataan seorang/beberapa kader partai/ormas yang dianggap menebar kebencian dan permusuhan. Belom tentu itu keputusan resmi dari organisasinya kan?
- Kita melihat peradaban Barat (Eropa, Amerika, dan Asia Timur) maju. Maju dari segi apanya? Ekonomi, Teknologi, pendidikan tentu saja iya. Tapi dari sisi Sosial, moral, dan toleransi misalnya, saya melihat mereka mengalami kemunduran. (data cari sendiri ya :D)
-di film "Sang Pencerah", tokoh Achmad Dahlan pun tidak suka dengan Boedi Oteomo yang anggotanya sering mabuk2an dan mencela Nabi Muhammad. Tapi dia mengakui bahwa organisasi Boedi Oetomo saat itu lebih bagus, , sehingga ia belajar dan diterapkan ke organisasi yang menjadi cikal bakal Muhammadiyah yang saat itu belum memiliki organisasi yang bagus.. dst


Sayangnya ada oknum2 media yang "berjasa" untuk ngeliatin hal-hal negatifnya aja (kalo digambar dijadiin A, B,C) dari kelompok yg dibahas sehingga hal-hal positifnya jadi seolah tak ada. dan sebaliknya.

Dengan melihat diatas, kita bs melihat bahwa memang manusia tidak sempurna. Sudah tau lah ya siapa yang sempurna :D

Jadi? Yap, Ambil yang baik-baiknya saja. Karena tiap manusia memiliki Kelebihan sekaligus Kekurangan. Sehingga kita dengan keobyektifan kita menjadikan kita orang yang lebih baik dan dewasa.



Mohon maaf kalo ada kata2 yang menyinggung. Karena saya manusia punya kekurangan hehe.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperasi yang beranggotaka

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Bagi pecint

MEMPERTAJAM KONSEP DESAIN DENGAN DESIGN REQUIREMENT & CONSTRAINT (DRC)

Catatan: Bukan tulisan ilmiah. Jadi mungkin gak valid buat bahan referensi karya tulis ilmiah Masih perlu dilengkapi sumber referensi                                     Pengaplikasian teori pada tulisan ini sangat kondisional, tergantung jenis produk, kondisi perusahaan dan lain-lain. Mungkin dalam kondisi tertentu keseluruhannya bisa dilakukan, atau sebagian saja. Sebagai sebagai desainer (khususnya desainer produk) mungkin anda pernah mengalami situasi kebingungan ketika anda ditugaskan oleh atasan/klien anda untuk mengembangkan suatu produk tanpa arahan yang jelas, umumnya arahannya hanya "buatin dong konsep desain yang bagus yang keren", "buatin dong desain yang bisa laku dipasar"dan sebagainya. Akibatnya, desain yang diinginkan tidak memiliki arah yang cukup jelas sehingga desainer menjadi terlalu "liar" dalam membuat konsep dan mungkin terjebak dalam eksplorasi bentuk dan sketsa saja. Akibatnya, desain dari sejak konsep me