Langsung ke konten utama

When the Expert guarded by Armed forces

Dalam kondisi khusus, kerjasama antar multidisiplin diperlukan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Pada beberapa karya film, Ada tokoh yang menguasai keilmuan spesifik seperti nuklir, biologi dll dan ada yang menguasai ilmu tar ter tor alias pertempuran yang keduanya saling melengkapi dalam menghadapi sehingga permasalahan dapat terselesaikan. Film-film di bawah ini merupakan gambaran hal tersebut :

1. The Rock
Chemist expert guarded by Navy Seal.
Tokoh Stanley Goodspeend merupakan seorang ahli kimia FBI yang lebih banyak dibelakang meja dibanding dar der dor. Suatu ketika terjadi aksi terrorisme di Alcatraz, San Fransisco yang melibatkan senjata kimia, membuat pasukan khusus AS, Navy Seal tidak dapat melakukan penanggulangannya sendirian, sehingga memanggil Stanley untuk mengatasi senjata kimia. Terjadi simbiosis mutualisme, Navy Seal menjaga Goodspeed, dan Goodspeed mengatasi hal yang tidak dapat diatasi oleh Seal. 

Note: Meski pada akhirnya seluruh Navy Sealnya mati, dan Stanley hanya ditemani seorang tua yang memahami seluk beluk Alcatraz bernama Mason.

Stanley (kiri) ketika briefing bersama Navy Seal sebelum penyerbuan


2. World War Z :
Biologist expert, and Investigator expert guarded by Navy Seal and IDF
Ketika wabah zombie meluas, PBB dan pemerintah AS menugaskan sebuah tim untuk menyelidiki penyebab wabah tersebut. Ahli Investigasi PBB Gerry Lane (sang tokoh utama) dan seorang ahli Biologi , Dr.Fassbach yang dikawal oleh 2 orang Navy Seal diterbangkan ke beberapa negara untuk mencari tau asal mulanya wabah tersebut. 

note: Dr. Fassbach yang dikira akan sangat berperan sentral, mati diawal penugasannya karena tertembak pistolnya sendiri tanpa sempat menyelidiki. Navy Sealnya pun juga tidak selamat. Pada sekuen di Israel, Gerry dikawal oleh Pasukan Israel (IDF) yang dipimpin oleh prajurit perempuan bernama Segen.

Gerry, Fassbach, dan pilot yang dikawal Navy Seal


3. The Peacemaker
Nuclear expert guard by UN soldier
Ketika terjadi pencurian nuklir oleh teroris, sebuah kelompok yang berisi ahli nuklir bernama Dr. Kelly dan pasukan khusus yang dipimpin Davoe dibentuk untuk menangkal ancaman tersebut. Dengan lmu nuklir yang dipahaminya, Dr.Kelly menuntun Pasukannya Davoe  bagaimana cara menanggulangi ancaman nuklir tersebut.

Dr. Kelly yang dikawal oleh Pasukannya Davoe



4. Die Hard 4
Cyber expert guarded by police.
John Mclane seorang polisi kawakan yang  gaptek, harus menghadapi terorisme baru di era yang serba canggih ini, yaitu terorisme siber (Cyber Terrorism). John terpaksa harus mati-matian melindungi Matt Farrel, seorang "ahli" IT (yang sebetulnya hanya seorang geek komputer) untuk menangkal serangan terorisme tersebut. John beraksi tembak-tembakan dengan pistolnya, sementara Matt bertarung retas-meretas dengan laptop nya.

note: tadinya mereka berdua dikawal oleh sekelompok agen FBI bersenjata, namun dibantai.

John Mclane (kiri) yang mengawal "ahli IT", Matt (kanan)


5. Dark Knight Rises
Technology Expert guarded by Police and Superhero.
Ketika tokoh antagonis Bane menguasai kota Gotham dengan bom Nuklirnya, membuat Batman, komisaris Polisi Jim Gordon, dan seorang polisi muda bernama Blake, bahu membahu berjuang dengan ahli teknologi bernama Lucius Fox untuk menghadapi Bane, pasukannya dan bom nuklir.


Lucius yang dengan pengetahuan teknologinya menanggulangi ancaman Bane



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperasi yang beranggotaka

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Bagi pecint

MEMPERTAJAM KONSEP DESAIN DENGAN DESIGN REQUIREMENT & CONSTRAINT (DRC)

Catatan: Bukan tulisan ilmiah. Jadi mungkin gak valid buat bahan referensi karya tulis ilmiah Masih perlu dilengkapi sumber referensi                                     Pengaplikasian teori pada tulisan ini sangat kondisional, tergantung jenis produk, kondisi perusahaan dan lain-lain. Mungkin dalam kondisi tertentu keseluruhannya bisa dilakukan, atau sebagian saja. Sebagai sebagai desainer (khususnya desainer produk) mungkin anda pernah mengalami situasi kebingungan ketika anda ditugaskan oleh atasan/klien anda untuk mengembangkan suatu produk tanpa arahan yang jelas, umumnya arahannya hanya "buatin dong konsep desain yang bagus yang keren", "buatin dong desain yang bisa laku dipasar"dan sebagainya. Akibatnya, desain yang diinginkan tidak memiliki arah yang cukup jelas sehingga desainer menjadi terlalu "liar" dalam membuat konsep dan mungkin terjebak dalam eksplorasi bentuk dan sketsa saja. Akibatnya, desain dari sejak konsep me