Langsung ke konten utama

Spiderman 2: Film Spiderman Paling Gw Suka

Spoiler Alert

"Spiderman : No Way Home"  jadi film pertama yang gw dan Istri tonton pasca melahirkan anak pertama kami, dan menjadi penutup tahun 2021. Film ini sangat menghibur dengan unsur nostalgia yang lumayan kental, yaitu..... Tonton aja sendiri hehe. 

Gw jadi mulai mengingat-ingat film-film Spiderman sebelumnya. Yang selalu jadi favorit gw adalah Spiderman 2 nya Tobey Macguire (2004). Dibanding Spidermannya  Andrew Garfield yang menurut gw terlalu drama, dan Tom Holland terlalu bocah dan techy , Spiderman 2 adalah film spiderman yang menurut gw paling balance antara Drama, Action, Special Effect. Ini beberapa hal yang menurut gw bikin Spiderman 2 

1.Kesehatan Mental
Dikisahkan Peter Parker lagi kesusahan mengatur kehidupannya sebagai Peter Parker dan Spiderman. Walau di elu-elu kan masyarakat karena bisa membasmi kejahatan, kehidupan sebagai Peter Parker jadi amburadul. Kuliah berantakan, kesusahan ekonomi akibat dipecat dari pekerjaan, hubungan pertemanan dengan Harry juga retak dan hubungan asmara dengan Mary Janenya juga berantakan. Selain itu juga masih menyimpan perasaan bersalah atas kematian Uncle Ben (silahkan nonton Spiderman 1). Akibatnya membuat Peter kehilangan kemampuan superpowernya, yaitu kemampuan akrobatik, tangan lengket untuk manjat dan mengeluarkan jaring (kalau di Spiderman versi  ini, jaringnya keluar langsung dari tangannya, bukan buatan). Puncaknya ia ke dokter dan dibilang secara fisik gak kenapa-kenapa, tapi di pikirannya. 

Menurut gw ini elemennya yang sangat menarik dari filmnya, karena rasanya ketika itu, film-film Superhero belum mengeksplor penokohan seperti ini, sisi manusiawi dari karakter Superhero sehingga membuat karakter Peter Parker sangat menarik dan membuat kita simpati. 

2. Mencari Jati Diri
Ketika kehilangan kekuatannya, Peter memutuskan untuk "resign" jadi Spiderman karena sudah empet banget. Disini kehidupannya mulai membaik. Kuliah mulai membaik, mulai dapet Job, bisa mulai pedekate lagi ke Mary Jane. Tapi hatinya selalu gelisah ketika ngeliat ada kejahatan dan bencana tapi dia gak bisa nolong. Ini yang menjadi dilema seorang Peter Parker. Milih nyamannya kehidupan pribadi atau bisa nolong orang banyak? Bagian ini juga  sangat dieksplor dengan baik

3. Jujur ke Aunt May
Perasaan bersalah yang membebani Peter soal kematian Uncle Ben, akhirnya ia ceritakan jujur ke Aunt May. Ini adegan yang sangat menyentuh. Walau Aunt May awalnya marah, akhirnya Aunt May bisa menerima dan makin menyayangi Peter atas kejujurannya. Dari sini mulailah pelan-pelan memilih jalannya  kembali menjadi Spiderman. 

4. Dock Ock sebagai Villain 
Karakter Dock Octopus juga sangat menarik. Walaupun formulanya klise bagi cerita Spiderman (yaitu ilmuwan, eksperimen gagal, jadi jahat). Koreografi tentakel metal mekaniknya sangat menarik. Karakter ini akhirnya muncul lagi di "Spiderman : No Way Home".

5. Spiderman vs Dock Ock di Kereta
Ini jadi sequen action yang paling menarik di film ini, atau mungkin dari semua film Spiderman. Menegangkan, cerdas dan heroik. Adegan paling heroik tentunya menghentikan kereta yang tidak terkendali dari celaka. Tapi yang menurut gw paling heroik adalah ketika tanpa sengaja topengnya kelepas, dan warga pada bisa ngelihat mukanya. Peter yang panik, langsung ditenangkan "Tenang aja, kite gak akan bilang-bilang. Kite seneng Spiderman balik". -Huwooooooooooooo langsung merinding. 

Itulah hal-hal menarik dari Spiderman 2. Kalau ada hal yang nyebelin dari Spidey versi Tobey ini paling karakter MJ aja. Ni cewek gimana sih pendiriannya. Suka ama Peter, tapi nerima pinangan orang. Pas udah mau Akad, malah balik ke Peter yang udah nolak dengan halus. Pas udah jadian, di Spiderman 3 malah diputusin (walau dalam tekanan). gimana sih haha. 

Demikian. Kalau lo sukanya Spiderman yang mana?











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperasi yang beranggotaka

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Bagi pecint

MEMPERTAJAM KONSEP DESAIN DENGAN DESIGN REQUIREMENT & CONSTRAINT (DRC)

Catatan: Bukan tulisan ilmiah. Jadi mungkin gak valid buat bahan referensi karya tulis ilmiah Masih perlu dilengkapi sumber referensi                                     Pengaplikasian teori pada tulisan ini sangat kondisional, tergantung jenis produk, kondisi perusahaan dan lain-lain. Mungkin dalam kondisi tertentu keseluruhannya bisa dilakukan, atau sebagian saja. Sebagai sebagai desainer (khususnya desainer produk) mungkin anda pernah mengalami situasi kebingungan ketika anda ditugaskan oleh atasan/klien anda untuk mengembangkan suatu produk tanpa arahan yang jelas, umumnya arahannya hanya "buatin dong konsep desain yang bagus yang keren", "buatin dong desain yang bisa laku dipasar"dan sebagainya. Akibatnya, desain yang diinginkan tidak memiliki arah yang cukup jelas sehingga desainer menjadi terlalu "liar" dalam membuat konsep dan mungkin terjebak dalam eksplorasi bentuk dan sketsa saja. Akibatnya, desain dari sejak konsep me