Langsung ke konten utama

The Best Fighter Pilot React Video to Top Gun: Maverick in Youtube

Bagi pecinta aviasi militer, rilisnya Top Gun: Maverick pada tahun 2022 menjadi topik yg tidak ada habisnya dibahas. Termasuk di dunia maya. Bagi teman-teman yg penasaran seberapa realistis film tersebut maka sangat menarik untuk menyaksikan video-video para pilot pesawat tempur beneran membahas film tersebut. Berikut ini beberapa rekomendasi video react atau breakdown dari pilot pesawat tempur beneran terhadap film ikonik yang dibintangi Tom Cruise ini


6-HASARD LEE


Hasard Lee saat ini merupakan pilot aktif yang memiliki pengalaman sebagai instruktur F-16 di US Airforce dan memiloti pesawat generasi kelima F-35. Selain itu ia menjadi penulis buku dan content creator. Top Gun: Maverick pun juga menjadi salah satu yang ia bahas dalam satu kontennya bersama seorang rekan pilotnya. 


5-JOCKO WILLINK


Kali ini muncul dari channel Jock Willink, seorang mantan Navy Seal yang kini menjadi konsultan dan pembicara leadership. Ia mengundang Dave Berke, mantan pilot F-18 US Marine yang juga pernah menjadi instruktur di Top Gun (ia juga menjadi salah satu pembicara di talkshow Fighter Pilot Podcast, no2). Ia  tidak hanya pernah memiloti F-18, tetapi juga F-16, F-22, F-35. Di channel ini lebih membahas tentang pengalaman Dave yang pernah menjadi narasumber untuk penulisan skrip cerita Top Gun: Maverick. Ia menjelaskan bahwa ia bersyukur bahwa film tersebut sedikit memasukkan saran yang ia berikan, yaitu pada aspek cerita bahwa US tidak lagi bisa sembarangan nyerang negara lain tanpa perlawanan dan juga topik "It's not the plane, it's the pilot", yaitu tema bahwa tidak hanya soal kecanggihan pesawat, tetapi kemampuan pilot pun menjadi penentu dalam suksesnya misi. 


4-PAUL TREMELLING





Kali ini yang bahas orang Inggris. Paul Tremelling adalah mantan pilot Sea Harrier Royal Airforce (RAF) yang pernah diperbantukan sebagai pilot F-18 Super Hornet di sebuah kapal induk US Navy. Dengan logat british kental dan tutur kata yang sopan, membuat reaction video  ini terasa berkelas dan intelek namun tetap dapat anda nikmati. Salah satu yang menarik adalah ketika ia mengomentari adegan uji terbang Darkstar di awal film. Menurutnya adegan tersebut berhasil memvisualisasikan apa yang dialami selama menjadi pilot, yaitu dibalik kecanggihan teknologi di kokpit, namun ia merasakan adanya suasana spiritual saat melihat indahnya sunset/sunrise dari kokpit.




3-MAX AFTERBURNER



Channel ini digawangi oleh Ryan, mantan pilot F-15 US Airforce. Ia juga membuat beberapa series reaction video terhadap film ini. Pembahasannya sangat energik dan positif, malah seperti nonton video motivasi, dan kadang sedikit jenaka. Ia juga. Membahas berbagai detail dari adegan dengan dikaitkan dengan pengalaman selama menjadi pilot. Ia sangat excited ketika membahas adegan F-14 vs Su-57, karena menurutnya adegan ini cukup memungkinkan ketika pesawat yang lebih canggih dikalahkan oleh pesawat kuno. Menurutnya pesawat kuno (namun tidak terlampau kuno ya) yang dipiloti oleh orang yang terlatih, berpengalaman dan handal tahu cara memaksimalkan kapabilitas pesawat bisa saja mengalahkan pesawat canggih namun dipiloti oleh pilot yang tidak terlatih dan tidak berpengalaman. “Be an athlete! Make it happens!” salah satu pesan yang ia katakan, yang maksudnya adalah pilot itu seperti atlet. Pada akhirnya pesawat adalah perpanjangan dari tubuh pilot dan jika di dalam pikirannya optimis maka ia berpeluang besar untuk memenangi pertempuran atau menyelesaikan misi. 


2- FIGHTER PILOT PODCAST



Fighter Pilot Podcast, sebuah channel yg digawangi mantan pilot F-18 US Navy dan instruktur Navy Fighter Weapon School, alias “Top Gun”, , Vincent Aillo "Jell-O", yang membuat talkshow dengan mengundang beberapa mantan instruktur Top Gun lainnya lintas generasi, dari mulai pilot F-14 Tomcat, F-18 Hornet, F-18E/F Super Hornet, hingga F-35. Talkshow ini sangat membahas tiap detail dari film tersebut dari mulai misi, pesawat tempur (seperti manuver, kapabilitas, aspek engineering dan topik pesawat tempur generasi ke 5) hingga aspek manusia (seperti kepemimpinan, menghandle pilot dengan beragam karakter hingga kehidupan sehari-hari). Ini menjadi talkshow breakdown Top Gun: Maverick yg sangat komprehensif dan mendalam. Namun memang durasinya cukup panjang. Salah satu poin menarik adalah saat membahas karakter "Hangman" yang memiliki ego tinggi. Di kehidupan nyata pasti ada tipe seperti karakter "Hangman" ini. Namun ego tinggi tidak ditunjukkan dengan membully orang lain, tetapi dengan tidak mau mendengarkan masukan dari orang lain. Disinilah salah satu tantangan instruktur Top Gun dalam melatih pilot yang memiliki ego tinggi tersebut.


1-C.W. LEMOINE


link plalistnya: https://youtube.com/playlist?list=PLObcJkVHaiNzX_w1u9yUmIDhMw_-zE5Rx


Ini mungkin menjadi reaction video favorit saya dan sering saya putar ulang. C.W. Lemoine "Mover" Adalah mantan pilot F-16 US Airforce yang kini menjadi penulis buku action dan juga menjadi content creator di bidang Aviasi. Pada series video ini, ia ber-partner dengan "Gonky", mantan pilot F-18 hornet US Navy. Keduanya merupakan fans film Top Gun pertama saat masih anak-anak, dan film tersebut menginspirasi mereka menjadi penerbang tempur. Mereka dengan gaya santai dan jenaka, kadang sarkas, membedah dan mengomentari hampir tiap adegan dalam film berdasarkan pengalaman mereka selama berdinas. Salah satu yang buat saya ngakak adalah ketika mereka berkomentar “Ini musuhnya mengelola keuangannya dengan “baik”, keren banget punya Fifth Gen Fighter (Su-57), tapi pertahanan udaranya buruk. Tapi gak lebih buruk dari US yang menghabiskan uangnya ke F-35, tapi di film ini yang dikirim tetap F-18”. Atau saat mengomentari cerita tentang Maverick menarik berkas pendaftaran Rooster ke US Navy, "Seharusnya si Rooster berterima kasih ke Maverick karena dia bikin Rooster hidup bahagia, normal, bisa kuliah dan bisa kencan dengan wanita sungguhan" .  Kalau mengerti bahasan segmented ini, anda akan tertawa terbahak2.



That's all. Silahkan menikmati di sela kesibukan anda.


Salam aviasi.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperasi yang beranggotaka

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Bagi pecint

MEMPERTAJAM KONSEP DESAIN DENGAN DESIGN REQUIREMENT & CONSTRAINT (DRC)

Catatan: Bukan tulisan ilmiah. Jadi mungkin gak valid buat bahan referensi karya tulis ilmiah Masih perlu dilengkapi sumber referensi                                     Pengaplikasian teori pada tulisan ini sangat kondisional, tergantung jenis produk, kondisi perusahaan dan lain-lain. Mungkin dalam kondisi tertentu keseluruhannya bisa dilakukan, atau sebagian saja. Sebagai sebagai desainer (khususnya desainer produk) mungkin anda pernah mengalami situasi kebingungan ketika anda ditugaskan oleh atasan/klien anda untuk mengembangkan suatu produk tanpa arahan yang jelas, umumnya arahannya hanya "buatin dong konsep desain yang bagus yang keren", "buatin dong desain yang bisa laku dipasar"dan sebagainya. Akibatnya, desain yang diinginkan tidak memiliki arah yang cukup jelas sehingga desainer menjadi terlalu "liar" dalam membuat konsep dan mungkin terjebak dalam eksplorasi bentuk dan sketsa saja. Akibatnya, desain dari sejak konsep me