Langsung ke konten utama

Lelucon oh Lelucon

Akhir-akhir ini, banyak (banyak menurut ukuran saya: 1-2 orang)  yang bertanya, kenapa tulisan2 blog saya serius2 banget. "Kalo gak nulis resume perjalanan, ya teknologi atau film,Mana lelucon2 humor seperti diawal? " begitu kata seseorang.

abis lulus, memang banyak sekali yang dialami dan ditemui. Bertemu dengan realita diluar kampus itu, entah kenapa mengurangi waktu untuk membuat lelucon. sehingga selera humor saya (yang sudah menyedihkan kata orang2), makin berkurang. Ada bagusnya juga sih, saya semakin berkurang dalam membuat sesuatu yang tidak bermakna *alah. Tapi ada juga yang hilang. Kespontanan, pengeluaran ide dll., jadi berkurang.

Ya begitulah, singkat cerita, arah selera humor saya agak berubah. Dari yang membuat dan merencanakan sebuah lelucon, menjadi lelucon dengan menanggapi omongan orang yang sangat super spontan.


udahlah, gak usah banyak diomongin. contohnya :

X.:"oy, ada card reader gak?"
Y: " Gak ada euy"
X:" kalo heart reader?"
X: ......


X: "eh nanti batman tuh lawannya catwoman ya?"
Y: " Iya, katanya, catwoman bakal muncul"
X: " Kelelewar dan Kucing"
Y: " Kelelacing"
 X:....

3. "Raisa, kamu mendingan  Terjebak Nostalgia atau terjebak di hati aa? eaaa" --ketika mendengar lagunya Raisa yang "Terjebak Nostalgia"

4........ apalaagi ya


yak, kayak gitu lah kira2. Kreativitas yang semakin berkurang dalam hal ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperasi yang beranggotaka

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Bagi pecint

MEMPERTAJAM KONSEP DESAIN DENGAN DESIGN REQUIREMENT & CONSTRAINT (DRC)

Catatan: Bukan tulisan ilmiah. Jadi mungkin gak valid buat bahan referensi karya tulis ilmiah Masih perlu dilengkapi sumber referensi                                     Pengaplikasian teori pada tulisan ini sangat kondisional, tergantung jenis produk, kondisi perusahaan dan lain-lain. Mungkin dalam kondisi tertentu keseluruhannya bisa dilakukan, atau sebagian saja. Sebagai sebagai desainer (khususnya desainer produk) mungkin anda pernah mengalami situasi kebingungan ketika anda ditugaskan oleh atasan/klien anda untuk mengembangkan suatu produk tanpa arahan yang jelas, umumnya arahannya hanya "buatin dong konsep desain yang bagus yang keren", "buatin dong desain yang bisa laku dipasar"dan sebagainya. Akibatnya, desain yang diinginkan tidak memiliki arah yang cukup jelas sehingga desainer menjadi terlalu "liar" dalam membuat konsep dan mungkin terjebak dalam eksplorasi bentuk dan sketsa saja. Akibatnya, desain dari sejak konsep me