Langsung ke konten utama

East Coast Park, Singapore: Rekreasi outdoor di pinggir laut Singapura

Setelah mengunjungi Marina Barrage pada tahun 2014, liburan singkat saya ke Singapura tahun ini pada bulan Maret saya isi dengan mengunjungi  salah satu spot menarik yang manusiawi lainnya di Singapore, yaitu East Coast Park! Sebelumnya saya belum pernah mendengar taman ini, bahkan ketika nyampe Singapura pun saya belum tahu adanya tempat tersebut sebelum  seorang teman saya yang tinggal disana mengajak ke tempat ini. Taman Ini terletak di pantai di sebelah Timur Singapura. Saya Mengunjungi taman ini, menggunakan MRT sampai stasiun Kembangan, kemudian dilanjutkan dengan naik Taxi selama kurang lebih 30 menit, cukup jauh.

Ketika sampai kami langsung memutuskan untuk mengeksplor lokasi ini yang cukup panjang. Disini tersedia fasilitas penyewaan alat rekreasi seperti Sepeda, Roller Blade, skate board hingga skuter dengan harga 10-12 SGD/jam termasuk alat keamanan (helm, pad dan sebagainya). Kami pun memilih roller blade. Broosssiiiis, Roller blade! Terakhir saya make ketika SD, nostalgia banget!

Kami pun menyusuri jalan di East Coast. Arahnya pun ada 2 pilihan, satu yang kalau ditelusuri terus ke arah Changi Airport dan satu lagi ke arah Marina Bay. Kami memilih ke arah Changi (tapi gak sampe Changi, karena butuh waktu 3 jam jika sepeda atau jalan kaki).  Jalan di dalam taman ini dibagi menjadi 2, yaitu Jalan untuk alat2 olahraga (sepeda, roller blade, skate board) dan jalan pejalan kaki. Cukup asik untuk melakukan aktivitas santai dan berolahraga.  Selama perjalanan ini kami dapat melihat sisi manusiawinya warga singapura ( ataupun Malaysia dan mungkin Indonesia juga) seperti bersantai dan bersosialisasi. Ada yang sedang barbequean, jogging sambil dengerin musik, jogging sambil ketawa-ketawa, bermain voli di pantai, foto-fotoan, dan lain-lain. Di beberapa tempat lainnya pun ada danau buatan dan hutan kota,cukup menyegarkan penglihatan. Hehe.  Namun aktivitas rollerbladean saya sedikit terganggu karena saya memakai celana jeans yang agak kaku sehingga sedikit menghambat gerakan untuk berjalan. ditambah karena pake tas selempang, jadi keseimbangannya jadi agak kurang. Tapi ya, nikmatin saja.

Suasana East Coast Park

ROLLER BLADE Bro sis !!!!!!!

Suasana memasuki jalur yang dikelilingi hutan 

Ada Danau pula, Asik beudh nampaknya jogging pinggir danau


Selphie dikit lah walau back light



Ketika itu saya beraktivitas pada sore hari sehingga cuaca cukup teduh. Setelah 1 jam berrolerbladean, saya pun beristirahat di pinggir pantai. Ternyata dari pantai tersebut kita dapat langsung melihat pulau batam secara samar2.


Nampaknya orang-orang Malaysia sedang asyik Barbeque-an



Istirahat abis Roller Blade-an, sambil nyantai lihat sunset di pantai
Note: 
Recommended jika ingin wisata sambil berolahraga. Jangan bayangkan pantainya keren kayak di Indonesia tetapi akibat Penataan yang apik membuat taman tersebut keren.

How To Get There:
Naik MRT ke Stasiun Kembangan. Kemudian naik Taxi dengan bilang ke “East Coast Park”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperasi yang beranggotaka

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Bagi pecint

MEMPERTAJAM KONSEP DESAIN DENGAN DESIGN REQUIREMENT & CONSTRAINT (DRC)

Catatan: Bukan tulisan ilmiah. Jadi mungkin gak valid buat bahan referensi karya tulis ilmiah Masih perlu dilengkapi sumber referensi                                     Pengaplikasian teori pada tulisan ini sangat kondisional, tergantung jenis produk, kondisi perusahaan dan lain-lain. Mungkin dalam kondisi tertentu keseluruhannya bisa dilakukan, atau sebagian saja. Sebagai sebagai desainer (khususnya desainer produk) mungkin anda pernah mengalami situasi kebingungan ketika anda ditugaskan oleh atasan/klien anda untuk mengembangkan suatu produk tanpa arahan yang jelas, umumnya arahannya hanya "buatin dong konsep desain yang bagus yang keren", "buatin dong desain yang bisa laku dipasar"dan sebagainya. Akibatnya, desain yang diinginkan tidak memiliki arah yang cukup jelas sehingga desainer menjadi terlalu "liar" dalam membuat konsep dan mungkin terjebak dalam eksplorasi bentuk dan sketsa saja. Akibatnya, desain dari sejak konsep me