Langsung ke konten utama

Prague, Kota Yang Penuh Bangunan Kuno

13 Juli 2011, Setelah dari Berlin, kami melanjutkan perjalanan menuju kota yang menjadi salah satu tujuan wisata, yaitu kota Prague/ Praha yang terletak di negara Chezh Republic. Kami kesana menggunakan kereta api dengan melewati pinggiran Jerman yang memiliki pemandangan alam yang indah.
    Setelah sampai stasiun di Prague, kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Taksi yang telah di booking ketika di Berlin melalui telepon menuju penginapan. Sesampai di hotel, kami mengalami kejadian yang kurang mengenakkan, ternyata kamar yang telah kami booking masih diisi hingga 2 hari kedepan. Untungnya sang pemilik penginapan bertanggung jawab, dan mencarikan kamar di penginapan yang lain. Setelah itu kami menuju penginapan tersebut yang ternyata kami mendapat kamar lebih bagus dengan harga yang sama dengan harga kamar yang booking.Hoki tingkat tinggi!
   Tas dan koper ditaroh di hotel, istirahat sejenak sambil makan, dan solat selesai, kami berkeliling kota dengan berjalan kaki. Praha memiliki lanskap yang unik, gedung-gedung kuno mendominasi kota tersebut, jalan mobil dan trotoar dibuat dengan balok-balok batu, sehingga menimbulkan kesan klasik. Di beberapa gang, jalan ditutup untuk mobil, sehingga pejalan kaki bisa bergerak dengan leluasa.

Sudut-sudut kota Praha

Pusat kota Praha kuno
Tram menjadi salah satu transportasi pilihan wisatawan
 
    Obyek wisata yang kami datangi pertama adalah, Charles Bridge (Jembatan Charles) yang menjadi salah satu ikon kota Praha. Jembatan yang dibangun tahun 1357ini memiliki tiga buah menara dengan desain bergaya gothik. Konon katanya, dulu menara ini digunakan sebagai pos penjagaan jembatan.Jembatan ini dibangun diatas sungai Vitava yang cukup besar, dan memiliki lanskap yang cukup bagus.
    Puas di Charles Bridge, kami memutuskan singgah di sebuah toko suvenir untuk membeli baju. Dan ada kejadian menarik, ketika ibu penjaga toko tahu kami dari Indonesia dia bilang (dengan bahasa Inggris tentunya) "ow, Indonesia, saya pernah beberapa kali didatangi oleh orang Indonesia. Orang Indonesia baik-baik!" sambil mengacungkan 2 jempolnya. Wahaha, jadi malu. Setelah itu kami makan malam di sebuah kedai kebab, dan kami pulang. Dan apesnya, kami pulang dan tiba-tiba HUJAN SUPER DERAS! Sekujur tubuh basah kuyub. Dan kami memutuskan singgah disebuah pintu gedung yang memilki atap. Dan ada kejadian yang sangat menyentuh, Saat kami kebasahan, dan tidak membawa payung, jas hujan dll, dibelakang saya ada seorang wanita tua, yang membawa jas hujan plastik, dia merobek setengah jas hujannya, dan memberikan ke ibu saya. SUBHANALLAH, baik banget wanita tua itu! Bayangkan kalo ketika keujanan di jakarta, boro2 ngasih haha. Untungnya di penginapan ada Mesin cuci, Alhamdulillah baju2 besoknya udah kering.

Salah satu menara di Charles Bridge
Charles Bridge dari jembatan di seberang


    Keesokan harinya, kami mengunjungi salah satu icon pariwisatanya Praha, yaitu, Prague Castle (Istana Praha) yang terletak di sebuah bukit. Kami menuju kesana menggunakan tram. Praha Castle didalamnya terdapat beberapa Gereja kuno dengan arsitektur yang megah, Tempat tinggal raja yagn sekarang menjadi gedung pemerintahan dan gedung kepresidenan, museum mainan dll. Ketika membaca sejarah dari flyer yang saya dapat, saya terkagum karena gereja-gereja tersebut dibuat sampai sekitar 300 tahunan! Emang gak heran sih, dengan desain yang rumit, detail-detail patung yang bentuknya pun rumit, pasti akan memakan waktu yang sangat lama. Apalagi dibuat pada jaman jebot.
    Ketika melanjutkan perjalanan disekitar komplek istana, ternyata ada museum mainan. Saya sebagai penggemar mainan tanpa pikir panjang langsung memasuki museum tersebut. Didalam museum ini terdapat display mainan-mainan dari zaman dulu yang mainannya menggunakan kayu, kaleng dll hingga zaman modern yang menggunakan plastik dll seperti pada mainan Star wars, barbie dll.
   Keluar dari museum mainan kami mendapatkan sebuah spot foto yang sangat bagus. Spot tersebut terletak di sebuah tebing kompleks istana, dari sini kami dapat melihat kota Praha secara keseluruhan.

Keesokan harinya kami meninggalkan kota ini dengan menyewa mobil untuk menuju kembali ke kota Deventer, Belanda.



Jam Astronomi Praha, yang didirikan tahun 1410





Komplek Istana Praha

Gereja kuno nan megah di dalam komplek Istana Praha

Museum mainan di dalam Istana Praha

Kota Praha, pemandangan dari Istana Praha
   




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperasi yang beranggotaka

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Bagi pecint

MEMPERTAJAM KONSEP DESAIN DENGAN DESIGN REQUIREMENT & CONSTRAINT (DRC)

Catatan: Bukan tulisan ilmiah. Jadi mungkin gak valid buat bahan referensi karya tulis ilmiah Masih perlu dilengkapi sumber referensi                                     Pengaplikasian teori pada tulisan ini sangat kondisional, tergantung jenis produk, kondisi perusahaan dan lain-lain. Mungkin dalam kondisi tertentu keseluruhannya bisa dilakukan, atau sebagian saja. Sebagai sebagai desainer (khususnya desainer produk) mungkin anda pernah mengalami situasi kebingungan ketika anda ditugaskan oleh atasan/klien anda untuk mengembangkan suatu produk tanpa arahan yang jelas, umumnya arahannya hanya "buatin dong konsep desain yang bagus yang keren", "buatin dong desain yang bisa laku dipasar"dan sebagainya. Akibatnya, desain yang diinginkan tidak memiliki arah yang cukup jelas sehingga desainer menjadi terlalu "liar" dalam membuat konsep dan mungkin terjebak dalam eksplorasi bentuk dan sketsa saja. Akibatnya, desain dari sejak konsep me