Langsung ke konten utama

Film-film Amerika yang "Anti-Amerika"

Industri film hollywood sering dijadikan sebagai propaganda kehebatan-kehebatan Amerika. Beberapa film, biasanya bertema film aksi dan perang kerap memperlihatkan kecanggihan dan kedigdayaan negara adidaya tersebut. Biasa Amerika digambarkan sebagai "jagoan" yang baik, bisa melakukan apa saja untuk mengalahkan musuh-musuhnya.

Namun, ternyata industri film di hollywood juga memproduksi beberapa film yang bisa dikatakan film "Anti-Amerika" karena memperlihatkan beberapa kebobrokan yang terjadi di negara tersebut atau menggambarkan bahwa orang Amerika bisa jadi "Bad guys" juga. Dan ternyata, orang Amerikanya sendiri pun ada beberapa yang tetap kritis terhadap bangsanya sendiri.

Penulisan artikel ini BUKAN untuk menebarkan kebencian terhadap negara tersebut. Tetapi untuk melihat sudut pandang lain dari negara tersebut melalui film.

Berikut ini adalah beberapa film yang dikategorikan film "Anti-Amerika".

1. SYRIANA
Salah satu adegan dalam film Syriana
Film yang disutradai Stephen Gaghan dan berdasarkan kisah nyata pada buku "See No Evil" nya Robert Baer, menceritakan tentang intrik-intrik dan konspirasi terkait penguasaan sumber minyak di Timur Tengah. Terdiri dari beberapa plot cerita dan beberapa tokoh,myaitu seorang agen CIA yang disalahkan oleh atasannya karena dianggap merusak diplomasi dengan pihak Iran padahal dia melakukan apa yang diperintahkan, Kemudian salah satu Pangeran dari Sebuah kerajaan di Timur Tengah yang merasa akan disingkirkan oleh Ayah, sodara kandungnya serta pihak Amerika karena tidak mau mengikuti kebijakan Amerika  dengan menjual minyak ke pihak China, dan kisah seorang pengacara yang menyelidiki adanya korupsi dan suap sebuah perusahaan minyak di Amerika kepada Raja di Timur Tengah tersebut. Dan seorang anak mudal Arab yang didoktrin oleh  seorang teroris untuk melakukan aksi bunuh diri.




Pada Intinya, film ini menceritakan betapa tamaknya pemerintah Amerika untuk menguasai ladang minyak di Timur Tengah dengan cara apapun.Meskipun alur dalam film sangat lambat, tetapi jika anda memperhatikan tiap detail cerita hingga ending, anda akan bilang film ini bagus.

2. TRILOGY BOURNE
Matt Damon pada "Bourne Ultimatum"
Film yang berdasarkan novel dari Robert Ludlum ini terdiri dari tiga seri, yaitu Bourne Identity, Bourne Supremacy, Bourne Ultimatum. Film ini menceritakan tentang seorang agen pembunuh CIA yang insomnia dan diburu oleh agen2 CIA karena dianggap akan membocorkan operasi2 CIA.

Film ini menggambarkan tentang kebobrokan dinas intelijen Amerika yang kerap membunuh warganya sendiri dengan alasan "keamanan nasional" serta berkonspirasi dengan penjahat. Bisa dibilang, kecanggihan teknologi tanpa moral akan merugikan banyak orang.








3. GREEN ZONE
Matt Damon dalam aksinya pada "Green Zone"
Dengan sutradara dan pemeran utama yang sama dengan trilogy Bourne yaitu Paul Greengrass dan Matt Damon, menyebabkan film ini sedikit mirip "gaya film"-nya. Diambil dari sebuah buku,"Imperial Life in the Emerald City", Green Zone menceritakan tentang kegelisahan seorang prajurit AD AS, John Miller yang bertugas di Irak pada tahun 2003 karena tidak kunjung menemukan Weapon Mass Destruction (WMD)/ Senjata Pemusnah Massal seperti yang digembar-gemborkan pemerintah Bush untuk alasan menyerang Irak. Keingintahuannya ini menimbulkan keresahan dari seorang pejabat tinggi di Dephan AS,Clark Poundstone, sehingga ketika Miller mulai menemukan ketidakberesan dari fakta-fakta yang ditemui, ia mulai diburu oleh pasukan Khusus yang dikomandoi Poundstone.

Dalam film ini memperlihatkan bahwa tuduhan adanya WMD pada militer Irak adalah kebohongan belaka, hanya akal-akalan pemerintah AS untuk menyerang Irak dan menguasai minyaknya.

4. FAIR GAME
Lagi-lagi tentang agen CIA dan perang Irak. Dan berdasarkan kisah Asli Valery Plame, adalah seorang agen CIA yang bertugas untuk menyelidiki adanya WMD yang dimiliki Irak. Ia menyelidiki keberbagai negara dan menyatakan bahwa Irak tidak mempunyai dan memproduksi WMD. Namun, pejabat tinggi dipemerintah di Amerika mengabaikan hal tersebut, dan memerintahkan bawahannya, agar meng-ada-ada-kan WMD tersebut. Valeri yang tidak setuju, langsung kena hajar dari pejabat tinggi. Samarannya sebagai agen CIA dibongkar ke media, sehingga keluarganya mendapat ancaman dari berbagai pihak.

Fair Game menjelaskan bahwa menjadi satu orang jujur diantara orang-orang yang berbohong membuat ia tersingkirkan, dan juga menjelaskan bahwa tuduhan WMD pada militer Irak adalah omong kosong.



Sebetulnya masih banyak lagi film yang anti-Amerika, namun film-film ini menurut saya merupakan beberapa film terbaik dari segi cerita, sinematografi dan sangat layak untuk ditonton. So, silahkan menilai sendiri : D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperasi yang beranggotaka

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Bagi pecint

MEMPERTAJAM KONSEP DESAIN DENGAN DESIGN REQUIREMENT & CONSTRAINT (DRC)

Catatan: Bukan tulisan ilmiah. Jadi mungkin gak valid buat bahan referensi karya tulis ilmiah Masih perlu dilengkapi sumber referensi                                     Pengaplikasian teori pada tulisan ini sangat kondisional, tergantung jenis produk, kondisi perusahaan dan lain-lain. Mungkin dalam kondisi tertentu keseluruhannya bisa dilakukan, atau sebagian saja. Sebagai sebagai desainer (khususnya desainer produk) mungkin anda pernah mengalami situasi kebingungan ketika anda ditugaskan oleh atasan/klien anda untuk mengembangkan suatu produk tanpa arahan yang jelas, umumnya arahannya hanya "buatin dong konsep desain yang bagus yang keren", "buatin dong desain yang bisa laku dipasar"dan sebagainya. Akibatnya, desain yang diinginkan tidak memiliki arah yang cukup jelas sehingga desainer menjadi terlalu "liar" dalam membuat konsep dan mungkin terjebak dalam eksplorasi bentuk dan sketsa saja. Akibatnya, desain dari sejak konsep me