Langsung ke konten utama

[Military] Arleigh Burke Class Destroyer description and in movie

Pada awalnya saya tidak terlalu tertarik dengan Sea Warfare (peperangan di laut). Tapi karena hobi nonton film dan kebetulan ada beberapa film tentang Sea Warfare akhirnya saya mulai memperhatikan hal tersebut. 2 Film yang cukup notable untuk ditonton tentang Sea Warfare (lebih spesifik lagi Modern Sea Warfare) adalah Battleship dan The Last Ship. Kedua film ini memperlihatkan peperangan laut yang melibatkan kapal perang andalan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) tipe Destroyer Arleigh Burke Class dengan sistem Aegys Combat System. 

Konfigurasi Destroyer Arleigh Burke Class (https://weaponsandwarfare.com/2016/09/07/arleigh-burke-class/)




Tulisan saya ini coba fokuskan ke Kapal tipe ini dan beserta teknologi dan kapabilitasnya. 

Kapal modern seperti Arleigh Burke Class memiliki berbagai kemampuan peperangan, antara lain Manajemen pertempuran, penginderaan, kemampuan serang dan kemampuan bertahan. 


1. PENGINDERAAN
Untuk mengidentifikasi musuh, kapal ini memiliki beragam Radar dan sensor. Rada untuk mengidentifikasi musuh di permukaan dan udara serta sonar untuk bawah laut. Selain radar dan sensor yang dipasang dikapal, penginderaan juga dibantu dengan perangkat lain seperti Drone atau Helicopter Anti Submarine Warfare SH-60 Seahawk.  

Ilustrasi Radar pada Arleigh Burke Class (http://www.jfreeland.net/amdr.jpeg)



2. PENYERANGAN
Kemampuan serang di kapal ini terdiri beberapa persenjataan
a. Meriam
Meriam utama pada kapal tipe ini adalah 5-inch/54 caliber (Mk 45) lightweight gun. Meriam ini digunakan untuk menyerang kapal permukaan, anti pesawat udara dan menyerang musuh di darat


Lighweight Gun (wikimedia.org)


b. Rudal 
 Untuk menyerang musuh secara presisi baik kapal permukaan atau target musuh di darat, digunakan berbagai macam rudal yang disimpan dalam Peluncur Rudal Vertical (Vertical Launcher System). Salah satu yang cukup dikenal adalah rudal Tomahawk yang dapat menyerang target pada jarak jauh dan hulu ledak yang besar.


Modul VLS
(http://www.tpub.com/gunners/12443_files/image910.jpg)

Penembakan Rudal dari VLS
(https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/cd/a0/4c/cda04cfaef49a49a33c22a2a0769afd8.jpg)


c. Torpedo
Untuk menyerang musuh bawah laut seperti kapal selam, Arleigh Burke Class menggunakan torpedo Mk32. yang diluncurkan dari tabung2 di samping kapal. 
Penembakan Torpedo
(http://www.doncio.navy.mil/uploads/0926OIH61996.jpg)


c. Senapan Mesin
 Untuk kapal2 kecil dan berjarak dekat digunakan senapan mesin ringan seperti M242 Bushmatster

M242 Bushmaster
(http://i.imgur.com/Q5scwve.jpg)



3.PERTAHANAN
Kemampuan bertahan
a. CIWS Phalanx
Mungkin adalah fitur pertahanan yang paling saya sukai, CIWS! Jika kapal diserang rudal musuh, maka senjata tipe Gatling Gun yang terintegrasi dengan radar akan secara otomotis menembaki rudal-rudal atau pesawat tempur yang menyerang kapal kapal. 




b. Rudal Anti Udara
untuk mencegat serangan musuh (rudal atau pesawat tempur) dari jarak jauh,  maka berbagai jenis rudal anti udara digunakan yang juga diluncurkan dari VLS

c. Umpan Torpedo
untuk bertahan dari serangan bawah laut seperti torpedo, kapal ini juga memiliki sistem pertahanan berupa umpan (decoy) yang dapat mengecoh torpedo untuk menyerang si "umpan" ini

d. Pengacau Elektronik
untuk mengacau radar dan sensor musuh, kapal ini jg memiliki perangkat Electronic Counter Measure untuk mengacau posisi, keterbacaan di radar dan sebaganya. 


4.MANAJEMEN PERTEMPURAN (COMBAT SYSTEM MANAGEMENT)

Untuk melakukan fungsi2 kompleks tersebut (penginderaan, penyerangan, pertahanan), maka aktivtas2  tersebut diatur oleh sistem terintegrasi yang di "otaki"oleh Super Komputer, yang bernama AEGIS SYSTEM. Sistem Aegis ini dapat mengendalikan seluruh perangkat di kapal untuk segala aktivitas tersebut secara simultan. Seluruh aktivitas ini dilakukan di ruang yang bernama Combat Information Center (CIC). 
Combat Information Center
(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/81/USS_Vincennes_(CG-49)_Aegis_large_screen_displays.jpg)



IN MOVIE

Mungkin gak kebayang yak kalau dibahas pake istilah diatas. lebih gampang nonton aja film2 dibawah ini

1. Battleship
Film ini bercerita tentang sekelompok angkatan laut di kapal destroyer USS John Paul Johns harus menghadapi kapal-kapal laut Alien di Hawai saat latihan internasional Rim of Pacific (RIMPAC). Pada film ini diperlihatkan bagaimana CIWS digunakan dalam menghalau serangan peluru2 alien. dan penggunaan berbagai rudal dalam menyerang musuh pada jarak jauh. 




2. The Last Ship
Miniseri ini menceritakan lebih detail lagi, yaitu sebuah kapal destroyer US Navy, USS Nathan James terjebak dalam dunia yang terkena wabah penyakit yang mematikan. Personil USS Nathan James harus melindungi seorang dokter yang berjuang untuk menemukan vaksin untuk penyakit tersebut dari kejaran pihak-pihak yang menginginkan atau tidak mengingkan vaksin tersebut. 

Pada season pertama, diperlihatkan beragam taktik dalam menghadapi kapal rudal milik Rusia. Berbagai pertimbangan-pertimbangan diperlihatkan dalam memutuskan senjata mana yang digunakan dan manuver seperti apa hingga bagaimana mengecoh radar musuh. 

Pada season kedua, musuhnya adalah sebuah kapal selam milik Inggris yang dikendalikan oleh para pelaut inggris dan negara lainnya yang memiliki imun terhadap penyakit tersebut. Menghadapi kapal selam ini USS nathan James memperlihatkan seluruh kemampuan radar dan sensor nya dalam melawan kapal selam. Termasuk bagaimana cara mengecoh dan menghindari serangan torpedo musuh.



3. ZIPANG
Karya manga jepang ini menceritakan tentang Destroyer Aegis milik JMSDF (Japan Maritime Self Defence Force), JDS Mirai yang masuk ke fenomena cuaca aneh yang membuat mereka kembali dan terjebak di masa perang dunia ke II. JDS Mirai terpaksa harus menghadapi kapal Amerika dan juga kapal Jepang di masa lalu. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperasi yang beranggotaka

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Bagi pecint

MEMPERTAJAM KONSEP DESAIN DENGAN DESIGN REQUIREMENT & CONSTRAINT (DRC)

Catatan: Bukan tulisan ilmiah. Jadi mungkin gak valid buat bahan referensi karya tulis ilmiah Masih perlu dilengkapi sumber referensi                                     Pengaplikasian teori pada tulisan ini sangat kondisional, tergantung jenis produk, kondisi perusahaan dan lain-lain. Mungkin dalam kondisi tertentu keseluruhannya bisa dilakukan, atau sebagian saja. Sebagai sebagai desainer (khususnya desainer produk) mungkin anda pernah mengalami situasi kebingungan ketika anda ditugaskan oleh atasan/klien anda untuk mengembangkan suatu produk tanpa arahan yang jelas, umumnya arahannya hanya "buatin dong konsep desain yang bagus yang keren", "buatin dong desain yang bisa laku dipasar"dan sebagainya. Akibatnya, desain yang diinginkan tidak memiliki arah yang cukup jelas sehingga desainer menjadi terlalu "liar" dalam membuat konsep dan mungkin terjebak dalam eksplorasi bentuk dan sketsa saja. Akibatnya, desain dari sejak konsep me