Langsung ke konten utama

4 Alasan SuperheroTidak Beroperasi di Indonesia

Superhero rekaan orang barat, banyak kita kenal. Nama-nama seperti Batman, Iron Man, Superman, Spiderman, Watchmen, L-Men.....tentu nama yang terakhir itu bukan.

Banyak sekali tokoh-tokoh superhero tersebut, namun, pertanyaan saya adalah, kenapa tak ada cerita mereka beroperasi di Indonesia ya? Pertama memang mungkin dia ciptaan orang barat. Tapi ada beberapa kemungkinan sebagai berikut :

1. Macet
Ini hambatan di kota-kota besar. Macet yang tidak masuk akal. Jarak Dekat=2 jam. Jarak Jauh= Tak terhingga. Bayangkan jika Batman bawa Batmobile Tumbler-nya ke jalanan misalnya di Sudirman pada jam2 pulang kantor. PASTI KEJEBAK MACET dan akhirnya yang mau ditolong keburu tewas dihajar penjahat. Belum Motor yang membeludak, belom angkot yang berhenti sembarangan, belom polisi, belom Busway, belom pembangunan Fly over......belom.. belom...belom.... yang lainnya

2. Tidak ada gedung-gedung tinggi
 Tentunya, karena pembangunan Indonesia belum merata menyebabkan gedung-gedung tinggi belom banyak. Di Jakarta pun, gedung-gedung tinggi letaknya cenderung berjauhan, tidak seperti di New York, Los Angeles dll. Tentunya ini akan menyulitkan Superhero macam Spiderman.

Di New York : Nemplok di Gedung---loncat------Nemplok di gedung

di Jakarta :
1. Nemplok di gedung----- loncat ke tiang listrik-----nemplok ke gedung
2. Nemplok di gedung-----loncat ke halte busway-----jalan ke jembatan penyeberangan-----nemplok di gedung

Bayangkan, tingkat Stealth dari Spiderman berkurang hampir 63 %.

3. Listrik Byar-Pet
 Sumber listrik di Indonesia yang terbatas + Jumlah penduduk Indonesia yang besar= Pemadaman listrik bergilir

Tony Stark tentunya bakal frustasi ketika membuat Iron Man jika kondisinya seperti itu. Udah ngerancang pake komputer, eh mati lampu, belom di save. Hilang sudah file-file desainnya. Apalagi jika jubah Iron Man telah jadi dan ingin di pake ama Tony Stark.
Baru pake di paha, pasang helm, dan armor dada....PETTTTTTTT......rata-rata mati lampu sekitar 6 jam-an,berarti Tony Stark harus berdiri dengan posisi seperti itu, karena armornya tersebut “memperangkap” dia. Naas sekali

4. Tukang Besi bekas
Mungkin ini momok bagi pahlawan yang memiliki kendaraan canggih. Batman dengan Batmobilenya akan pusing ketika ia beraksi di (misalnya) Bandung. Dan beroperasi di sekitar pasar Jatayu.
Beraksi= Tinggal mobil
20 Menit kemudian
Batmobile tinggal ½ badan dicolong dan dipotong-----------> Dijual di Pasar Jatayu.
Dan akhirnya Batman harus pulang naik angkot, itu gak lucu bgt.

Intinya adalah, mereka gak bisa menjadi pahlawan dengan “normal” di Indonesia. Dan kita gak butuh mereka. Kita semua bisa jadi pahlawan kok.
1. Ada yg buang sembarangan, trus kita ambil, buang di tong sampah = Pahlawan kebersihan
2. Gak menyontek pas ujian = Pahlawan Kejujuran
3. Memberdayakan rakyat yang nganggur = Pahlawan Ekonomi dan sosial
4. Mengubur jasad para pahlawan = Pahlawan Makam Taman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperasi yang beranggotaka

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Bagi pecint

MEMPERTAJAM KONSEP DESAIN DENGAN DESIGN REQUIREMENT & CONSTRAINT (DRC)

Catatan: Bukan tulisan ilmiah. Jadi mungkin gak valid buat bahan referensi karya tulis ilmiah Masih perlu dilengkapi sumber referensi                                     Pengaplikasian teori pada tulisan ini sangat kondisional, tergantung jenis produk, kondisi perusahaan dan lain-lain. Mungkin dalam kondisi tertentu keseluruhannya bisa dilakukan, atau sebagian saja. Sebagai sebagai desainer (khususnya desainer produk) mungkin anda pernah mengalami situasi kebingungan ketika anda ditugaskan oleh atasan/klien anda untuk mengembangkan suatu produk tanpa arahan yang jelas, umumnya arahannya hanya "buatin dong konsep desain yang bagus yang keren", "buatin dong desain yang bisa laku dipasar"dan sebagainya. Akibatnya, desain yang diinginkan tidak memiliki arah yang cukup jelas sehingga desainer menjadi terlalu "liar" dalam membuat konsep dan mungkin terjebak dalam eksplorasi bentuk dan sketsa saja. Akibatnya, desain dari sejak konsep me