Langsung ke konten utama

My Favorite Comedy Buddy Cops Movie (1): The Other Guys



Sekali-sekali bahas film komedi. Saya akan bahas tentang film komedi bertema "buddy" cop favorit saya. "The Other Guys"! Sampai sekarang kalau menonton film ini entah kenapa tetep ngakak haha.

Film ini bercerita tentang Detektif Allen Gamble  dan Detektif Terry Hoytz merupakan sepasang Polisi yang ditugaskan untuk menyelidiki penjahat sektor keuangan bernama David Ershon (David Coogan). Kedua detektif tersebut diremehkan dan diolok-olok oleh rekan-rekan di kepolisian akibat berbagai kebodohan dalam usaha menangkap Ershon. Film ini juga dibintangi oleh aktor dan komedian terkenal seperti Mark Wahlberg, Will Ferrel, David Coogan dan Michael Keaton yang membuat penonton terbahak-bahak.  

Berikut ini alasan mengapa saya suka dengan film ini: 

1. Perbedaan karakter Tokoh Utama
Detective Allen Gamble (Will Ferrel) merupakan ahli forensik keuangan yang memiliki sifat kutu buku, culun dan sementara Terry Hoytz (Mark Wahlberg) merupakan penyelidik yang memiliki sifat pemarah dan gak sabaran dan tidak mengerti soal kejahatan keuangan.  
Perbedaan karakter inilah yang menjadi bahan komedi di film ini. 

Sebagai contoh, Allen Gamble sudah memprediksi bahwa penjahat yang mengincar mereka berdua adalah penjahat keuangan David Ershon, sementara Terry yang tidak mengerti konsep kejahatan keuangan selalu bersikeras bahwa bahwa penjahat itu selalu adalah gembong Narkoba dari Kolombia. Bahkan saking gak ngertinya soal bidang keuangan,  Terry dalam sebuah adegan pernah mengancam seorang tersangka untuk ditangkap dan akan dipenjara di Federal Reserve. Zzzzzzzz

2. Dialog "ngeles" dari judgment orang
Kedua tokoh tersebut ternyata memiliki masa lalu yang "kelam". Allen ternyata saat kuliah memiliki sifat yang berandal, pemadat dan suka lepas kendali amarahnya. Setelah "Tobat" dia menjadi penahan diri, menghindari konflik dan mencoba jadi anak yang baik. Terungkap juga bahwa ternyata Allen saat kuliah tersebut berprofesi sebagai mucikari yang menyediakan jasa layanan prostitusi dengan mengajak teman-teman kuliah wanitanya yang kesulitan keuangan. Ketika berkali-kali dituduh Terry, "gile lu, lu Mucikari ya?", Allen selalu mengelak "gile, bukaannnn cuy, gw cuman bantuin temen aja"...... udah jelas-jelas padahal si Allen..... ya gitulah. 

Sementara Terry memiliki masa lalu yang aneh, terungkap ketika adegan mengunjungi ceweknya seorang penari balet. Terry yang marah karena melihat ceweknya menari dengan lawan main pria, dalam sekejap ia bilang "Nih gw juga bisa Tari", diperagakanlah tarian balet yang memang sangat apik, bahkan ceweknya bilang "wow, itu keren banget". Setelah keluar, Allen tanya "Gile gw gak tau lo bisa balet", Terry jawab : "Dulu pas SMA gw belajar balet untuk ngatain temen-temen gw yang banci di sekolah". Zzzzzzzzzz..........yang banci si Terry sendiri kali yak. haha.

Kemudian, saat David Ershon saat diinterogasi oleh Allen dan Terry memberikan Tiket nonton NBA. Sontak, Allen dan Terry langsung nonton dan saat distadion baru sadar bahwa ini adalah suap. Ketika sadar dan balik ke Ershon keesokan harinya, mereka menuduh Ershon melakukan suap dan Ershon ngeles sambil ngasih suapan lainnya. 

3. Kasus yang tidak mainstream. 
Biasanya kasus/penjahat film-film Buddy Cop didominasi oleh Narkoba, Pembunuhan, Terorisme dan sebagainya. Tetapi film ini malah mengangkat tema penjahat di sektor keuangan yang menurut saya jarang diangkat. Untuk kasus kayak gini, mungkin menjemukkan untuk sebagian orang, tapi Anehnya malah di filmkan secara komedi dan asik. 

4. Yang diharapkan sebagai pahlawan malah sebaliknya. 
Keunikan film ini lainnya adalah memutarbalikkan soal kelaziman tokoh utama. Biasanya kalau dalam film-film lain, tokoh utamanya selalu sesosok polisi pria atletis, rupawan, dan jago tembak-tembakan serta punya cewek cakep, sementara sidekicknya adalah polisi yang tampangnya pas-pasan agak tambun, penakut dan sebagainya serta pemalu terhadap cewek. Tapi di film ini malah kebalik, Terry (Mark Wahlberg) yang memenuhi syarat sebagai tokoh utama malah jadi "pecundang" nya, sementara Allen (Will Ferrel) yang disepelekan malah jadi "pahlawan". Terry malah sering marah-marah ketika mengalami kegagalan, bahkan sempet menyerah dan memilih menjadi polisi lalu lintas. Hubungan cintanya pun juga buruk.  Sebaliknya, Allen dengan keahliannya malah terus menyelidiki, hingga mengajak dan menyemangati Terry untuk kembali mengungkap kasus tersebut. Bahkan Allen sudah punya istri yang cakep haha. Kebalik-balik dah ini film. 

5. Dialog Metafora gak jelas tetapi ditanggapi dengan bahasan Geek dan Kutu Buku
Susah dituliskan, saya tulis saduran dialognya aja ya (dari imdb.com): 

a. Terry Hoitz: No, I don't like you. I think you're a fake cop. The sound of your piss hitting the urinal, it sounds feminine. If you were in the wild, I would attack you, even if you weren't in my food chain. I would go out of my way to attack you. If I were a lion and you were a tuna, I would swim out in the middle of the ocean and freaking eat you and then I'd bang your tuna girlfriend.
Allen Gamble: OK, first off: a lion, swimming in the ocean. Lions don't like water. If you placed it near a river or some sort of fresh water source, that make sense. But you find yourself in the ocean, 20 foot wave, I'm assuming off the coast of South Africa, coming up against a full grown 800 pound tuna with his 20 or 30 friends, you lose that battle, you lose that battle 9 times out of 10. And guess what, you've wandered into our school of tuna and we now have a taste of lion. We've talked to ourselves. We've communicated and said 'You know what, lion tastes good, let's go get some more lion'. We've developed a system to establish a beach-head and aggressively hunt you and your family and we will corner your pride, your children, your offspring.

b. Terry Hoitz: I'm like a peacock, you gotta let me fly! (entah ini maksudnya memetaforkan apa)
Allen Gamble: Hey, Peacock don't fly

c. Allen Gamble: [Hoitz and Gamble barely survive an explosion] I can't hear! I can't hear! There's blood blisters on my hands! Oh, my God! How do you walk away in a movie without flinching when it explodes behind them? There's no way! I call bullshit on that! When they flew the Millennium Falcon outside of the Death Star, and it was followed by the explosion, that was bullshit!
Terry Hoitz: Don't you dare badmouth Star Wars! That was all accurate!


Demikian alasan-alasan yang membuat film ini sangat kocak. Yapp, memang kalo dituliskan gak ngeh lucunya dimana. Jadi, silahkan tonton saja sendiri haha. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camp On Farm : Melihat Langsung Proses Pengolahan Biji Kopi

Berawal dari sebuah obrolan singkat dan diajak oleh seorang teman, saya memutuskan untuk mengikuti acara  Camp on Farm yang diadakan  Agritektur (sebuah komunitas yang concern di bidang pangan. CMIIW ) . Camp on Farm telah diadakan beberapa kali sebelumnya dengan mengunjungi berbagai lokasi pengolahan bahan makanan. Kini Camp on Farm yang  diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2014 mengunjungi sebuah Kebun Kopi di Gunung Puntang, Jawa Barat. Melalui acara ini kita diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan hingga penyajian di atas meja makan. Sebetulnya saya bukan seorang Coffee Geek yang tau mana bedanya kopi enak dan enggak (wawasan saya cuman luwak white coffe aja haha). Namun, berlandaskan keingintahuanlah yang membuat saya ikut. Hari I  Setelah sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung menggunakan minibus, kami disambut oleh beberapa orang yang tergabung dalam koperasi bernama Klasik Beans Cooperative . Dan ternyata koperasi yang beranggotaka

Belajar Leadership dari “Band of Brothers”

Leadership (kepemimpinan) menjadi salah satu topik yang gw perhatikan sejak sekitar 5 tahun terakhir. Sebetulnya mungkin jauh sebelum itu. Alasan gw tertarik bukan karena gw tipikal “ leade r banget” gitu, tapi justru gw defaultnya kurang banget jiwa kepemimpinannya. Karena itu gw selalu coba belajar untuk bisa meningkatkan kapasitas kepemimpinan gw. Tiba-tiba timbul pertanyaan dalam otak gw, kapan ya gw mulai tertarik, atau setidaknya aware bahwa ada topik atau ilmu soal leadership ? TK, SD rasanya gw gak banyak terpapar karena gw gak ikut paskibra dan sebagianya. Paling sempet tahu sedikit kalau bokap gw memimpin perusahaannya sendiri. Terus juga paling gw sempet inget gw pertama kali jadi pemimpin upacara adalah saat SD. Atau tahu kalau tim bola ada kaptennya. Tapi tetap gak ngerti esensinya.  Setelah gw inget-inget lagi, kayaknya gw mulai aware sekitar SMP. Bukan dari kegiatan sekolah, bukan dari buku, tapi dari mini-series yang gw tonton, yaitu “Band of Brothers” .  Bagi pecint

MEMPERTAJAM KONSEP DESAIN DENGAN DESIGN REQUIREMENT & CONSTRAINT (DRC)

Catatan: Bukan tulisan ilmiah. Jadi mungkin gak valid buat bahan referensi karya tulis ilmiah Masih perlu dilengkapi sumber referensi                                     Pengaplikasian teori pada tulisan ini sangat kondisional, tergantung jenis produk, kondisi perusahaan dan lain-lain. Mungkin dalam kondisi tertentu keseluruhannya bisa dilakukan, atau sebagian saja. Sebagai sebagai desainer (khususnya desainer produk) mungkin anda pernah mengalami situasi kebingungan ketika anda ditugaskan oleh atasan/klien anda untuk mengembangkan suatu produk tanpa arahan yang jelas, umumnya arahannya hanya "buatin dong konsep desain yang bagus yang keren", "buatin dong desain yang bisa laku dipasar"dan sebagainya. Akibatnya, desain yang diinginkan tidak memiliki arah yang cukup jelas sehingga desainer menjadi terlalu "liar" dalam membuat konsep dan mungkin terjebak dalam eksplorasi bentuk dan sketsa saja. Akibatnya, desain dari sejak konsep me